Jakarta - Tim nasional Indonesia U-23 mendapat ujian berat saat berjumpa Australia U-23, di ajang kualifikasi Piala Asia U-23 yang digelar di Dushanbe, Tajikistan.
Shin Tae-yong tak bisa menurunkan Kiper M Riyandi yang masih harus menjalani hukuman akumulasi kartu di tahun 2019, tapi Ernando Ari nyatanya mampu tampil gemilang. Kiper milik Persebaya tersebut langsung berjibaku menyelamatkan sejumlah peluang emas Australia, termasuk salah satunya adalah tendangan penalti.
Ernando Ari dengan cekatan mematahkan harapan pertama Australia, usai menggagalkan hukuman penalti dengan gagah. Aksi heroik Ernando kemudian menjadi tajuk utama di babak pertama, karena Garuda Muda dipaksa bertahan di daerah sendiri hingga waktu istirahat tiba.
Di babak kedua, Indonesia berusaha memberikan perlawanan. Namun Rachmat Irianto dkk gagal mengantispasi sebuah skenario tendangan bebas dengan baik, sundulan Marc Tokich berhasil dihadang Ernando tapi bola tetap masuk menggetarkan jala Indonesia, Australia memimpin 1-0.
Tak lama berselang, pasukan Negeri Kanguru berhasil memanfaatkan celah di lini belakang Indonesia, Patrick Wood mengubah papan skor kembali menjadi 2-0. Tapi pasukan Shin Tae-yong malah bangkit, bersusah payah untuk melepaskan serangan ke gawang Jordan Perkins.
Menit ke 68, Witan Sulaeman mendapatkan ruang di depan kotak penalti Australia. Pemain Lechia Gdansk itu melepaskan tendangan keras ke tiang jauh, dan gagal dihalau Jordan Perkins, Indonesia U23 mengejar ketertinggalan 1-2.
Australia terkejut dan mencoba menata serangan lagi, sementara Asnawi Mangkualam cs berusaha merapatkan jarak. Sayangnya usaha keras tembok Indonesia masih bisa tertembus oleh aksi Jacob Italiano, Australia Yunior kembali menjauh 3-1.
Sebuah respon apik kembali ditunjukkan anak-anak Garuda muda. Dalam sebuah serangan, Taufik Hidayat tiba-tiba tak terjaga di dalam kotak penalti lawan. Penyerang Persija itu dengan tenang mencocor bola ke gawang Australia, Indonesia mendekat 2-3.
Sayangnya, hingga laga usai tak ada gol lagi yang bisa diciptakan Indonesia. Indonesia harus mengakui keunggulan Australia 2-3. Ini berarti rekor kemenangan negeri Jiran atas Indonesia semakin panjang di semua jenis kompetisi, menjadi 13 kemenangan. Namun begitu Indonesia masih bisa membalikkan keadaan di laga kedua, Jumat mendatang. (bpi/act)
Load more