Jakarta - 10 November diperingati sebagai hari pahlawan Indonesia, di lapangan hijau sejumlah pahlawan telah lahir untuk mengharumkan negeri ini. Berikut adalah kisah-kisah heroik pasukan Garuda yang memberikan kehormatan bagi tanah air.
Asian Games 1958, Tim Nasional Indonesia bermain di Asian Games yang berlangsung di tokyo. Maulwi Saelan dkk bermain apik dan solid, mereka sukses menerkam Burma 4-2 dan India dengan skor 2-1 di fase grup. Indonesia kemudian menghantam Filipina dengan skor telak 5-2, sayangnya langkah mereka terhenti di semifinal ketika dibungkam taiwan 0-1. di babak perebutan medali perunggu, Indonesia kembali tampil gagah dan menghajar India 4-1. Pasukan Garuda pulang dengan medali perunggu.
Prestasi di Tokyo nyaris diulangi pada Asian Games 1986 yang berlangsung di Korea Selatan. Tapi saat di laga perebutan tempat ketiga, Ricky Yacobi dkk harus mengakui keunggulan Kuwait.
Sea Games 1987, Indonesia menjadi tuan rumah dari ajang multi cabor termegah se-Asia Tenggara ini. Tim nasional sepakbola Indonesia yang dilatih Bertje Matulapelwa bertekad untuk mempersembahkan medali emas pertama dalam sejarah. Tergabung di grup B bersama brunei Darussalam dan Thailand, langkah Indonesia terbilang gagah. Mengawali pertandingan melawan Brunei, Pasukan garuda yang dikapteni Ricky Yacobi bermain sangat apik. Ricky yang berasal dari Arseto solo berhasil mencetak brace atau dua gol, sundulan dengan sentuhan back hill-nya merobek gawang Brunei, Indonesia menang 2-0.
setelah itu, pasukan garuda bermain imbang dengan Thailand 0-0 tapi cukup untuk membawa mereka ke babak semifinal. Burma yang sekarang bernama Myanmar, sudah menunggu Ricky dkk. Gawang timnas yang dijaga Ponirin Meka, sempat dibobol Burma di awal pertandingan. Namun dibawa dukungan 75 ribu penonton, Pasukan Merah Putih bangkit di babak kedua.
berawal dari solo run Rully Nere yang disusul oleh tendangan jarak jauh Herry Kiswanto, Indonesia bebalik unggul 2-1. Kemudian sang kapten, Ricky Yacobi mencetak gol cantik ke gawang Burma. Aksi Timnas malam itu ditutup dengan gol pamungkas dari Robby Darwis, pasukan garuda membungkam burma 4-1.
di partai puncak, Indonesia bertemu rival abadinya, Malaysia. 120 ribu penonton tercatat memenuhi Stadion GBK yang saat itu disebut stadion Utama Senayan, laga berjalan sangat alot sehingga tak ada gol tercipta selama 90 menit. Pada babak perpanjangan waktu, sebuah bola daerah berhasil dikejar pemain sayap Garuda, Ribut Waidi. Penyerang asal PSIS Semarang itu kemudian merobek gawang malaysia dengan dingin, Indonesia menang 1-0 dan merebut medali emas pertama cabang sepakbola di arena Sea Games.
4 tahun berselang, tepatnya di ajang Sea Games 1991 yang berlangsung di Filipina, Tim Nasional berhasil mengulangi kesuksesan. Sejumlah wajah baru menghiasi pasukan garuda yang kini dipimpin pelatih asal Russia, Anatoly Polosin. Berada di grup B, Ferryl Hattu dkk bersaing dengan Malaysia, Vietnam dan tuan rumah Filipina.
di laga pertama, Indonesia sukses membungkam malaysia dengan skor 2-0 lewat gol-gol yang dicetak Widodo C Putro dan Rocky Putiray. Pasukan merah putih kemudian berturut-turut mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0 dan Filipina dengan angka 2-1. Indonesia kemudian ditantang Singapura di babak semifinal, pertandingan yang ketat memaksa mereka menempuh babak adu penalti. Indonesia akhirnya unggul 4-2.
di partai puncak, kontingen Indonesia berharap tim nasional sepakbola menang untuk memastikan gelar juara umum di sea games. Thailand memberikan perlawanan yang sangat ketat sehingga tim nasional kembali menjalani babak tos-tosan. disini kiper utama, Edy Harto, tampil cemerlang. Dengan sigap ia berhasil menahan 3 tendangan penalti lawan sehingga akhirnya Indonesia menang atas thailand dengan skor akhir 4-3. Malam itu, di stadion Rizal memorial Manila, Pasukan garuda merebut medali emas kedua di ajang Sea Games.
hingga hari ini, dua medali emas Sea Games di tahun 1987 dan 1991 serta medali perunggu di Asian Games 1958 merupakan prestasi tertinggi yang pernah diraih pasukan merah putih. Tim Nasional Indonesia belum pernah lagi meraih gelar di ajang serupa maupun di turnamen yang setingkat seperti piala AFF dan Piala Asia.
Semoga tiga momen diatas menjadi bara penyemangat sepakbola Indonesia di masa mendatang. (bagus/ade)
Load more