tvOnenews.com - Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (Perbafi) akhirnya angkat suara soal kematian binaragawan asal Bali, Justyn Vicky yang meninggal dunia.
Justyn Vicky meninggal setelah tertimpa barbel seberat 210 kilogram di pusat kebugaran, The Paradise Bali.
Dilansir dari VIVA, Ketua Perbafi Kemalsyah Nasution mengatakan kasus serupa pernah terjadi pada 1997 lalu. Kemal pun menekankan perlunya bantuan minimal tiga orang dari setiap sisi binaragawan.
"Memang kalau kekurangan yang pertama itu kurang bijak dalam arti harus ada yang menjaga minimal tiga orang. Kiri, kanan, belakang yang menjaga," kata Kemal.
Tugas dari setiap orang itu pun berbeda-beda, sebut saja bantuan dari belakang itu harus dalam posisi memeluk dari belakang.
Sehingga ketika binaragawan tak kuat mengangkat beban, akan ada orang yang membantu di belakang. Posisi seperti itu yang tidak terlihat dalam video yang tersebar di media sosial.
Kemal pun tak melihat adanya pelindung di bagian pundak Justyn. Padahal, baik itu spons atau handuk dapat membuat Justyn terbantu.
Di sisi lain, Justyn pun terlihat panik karena gagal melakukan angkat beban.
"Apa yang terjadi dia panik dan tidak dibuang ke depan. Tahun 1997 pun saya merasakan hal yang sama," kata Kemal.
Kemal menyadari bahwa rekan-rekan Justyn pun tidak segap dalam menolong. Ketika panik, Justyn salah mengambil posisi sehingga membuatnya cedera.
"Saya prihatin beliau panik dan saya kasihan juga temannya (ambil) video bukan menolong. Artinya tidak ada yang paham itu dari sisi mereka kalau menurut saya," kata Kemal.
Kemal berharap apa yang terjadi pada Justin jadi yang terakhir dan tak terulang lagi. Dia pun mengingatkan bahwa binaragawan harus mengetahui kemampuannya sendiri.
(hfp)
Load more