tvOnenews.com - Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PSSI menggelar seminar bertajuk 'Menjaga Tradisi Medali Emas Olimpiade' di Putri Duyung Ancol, Jakarta, Sabtu (17/2/2024).
Dalam diskusi tersebut, Pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) tidak menjawab dengan tegas soal target medali emas pada Olimpiade 2024.
Padahal, cabang olahraga (cabor) bulu tangkis merupakan andalan Indonesia untuk mendulang medali emas. Bahkan, medali emas sudah menjadi tradisi bagi cabor bulu tangkis Indonesia.
Sejak bulu tangkis dipertandingkan secara resmi di Olimpiade 1992 Barcelona, Indonesia selalu meraih medali emas. Susi Susanti dan Alan Budikusuma kala itu sukses menjadi nomor satu.
Sayang, tradisi itu sempat terhenti di Olimpiade 2012 London. Meski demikian, Indonesia kembali bangkit saat Olimpiade 2016 Rio serta Olimpiade 2020 Tokyo.
Pada Olimpiade 2016 Rio, Tontowi Ahmad/Liliyana kembali membuat bulu tangkis Indonesia berjaya. Dilanjutkan dengan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang meraihnya empat tahun kemudian.
PP PBSI pun kini bertekad untuk meneruskan tradisi emas di olimpiade agar tidak terputus. Berbagai upaya pun dilakukan agar atlet-atlet Indonesia bisa berjaya di Paris.
Sekjen PP PBSI sekaligus ketua tim AD Hoc PBSI, Komjen Pol Muhammad Fadil Imran. Foto: tvOnenews.com - Ferdyan Adhy Nugraha.
Sekjen PP PBSI sekaligus ketua tim AD Hoc PBSI, Komjen Pol Muhammad Fadil Imran menegaskan bahwa segala persiapan sudah dilakukan secara maksimal. Termasuk penerapan sport science secara komprehensif.
"Saya tidak bisa bicara secara kualitatif, tetapi sebagai ketua tim Ad Hoc saya akan berbuat semaksimal mungkin," ujar Fadil dalam paparannya di acara seminar 'Menjaga Tradisi Medali Emas Olimpiade'.
Menurut Fadil, peluang kontingen Indonesia untuk meraih medali emas masih sangat terbuka. Beberapa nomor, kata dia, memiliki potensi untuk meraih hasil maksimal.
"Kita masih ada potensi di tunggal putra dan putri, lalu ganda putra dan putri. Asalkan mereka menjaga mindset dan kompak, peluang masih tetap terbuka," tambahnya.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Florenciano Hendricus Mutter. Foto: tvOnenews.com - Ferdyan Adhy Nugraha.
Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Florenciano Hendricus Mutter secara tegas mengusung target dua medali emas di Olimpiade Paris.
Target tersebut diusung setelah melihat hasil dari sejumlah pertandingan yang telah dilalui para atlet. Sejauh ini, banyak prestasi yang didapat dan berhasil memecahkan beberapa rekor dunia.
"Target kami dua medali emas. Atlet yang sudah lolos yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono. Kami berharap bisa menambah lati satu putra dan satu putri karena masih ada pertandingan untuk seleksi nomor speed," kata Hendricus.
Secara persiapan, Hendricus menyebut hanya ada sedikit perubahan model latihan. Selain itu, dia menyebut sport science sudah diterapkan agar meraih hasil lebih maksimal.
FPTI justru kini sedang fokus untuk melatih psikologi atlet agar tidak menggebu-gebu sebelum bertanding. Pasalnya, emosi yang tak terkontrol berpotensi merusak ritme dan fokus.
"Karena panjat tebing singkat, maka atlet harus lebih tenang dan tak terlalu menggebu-gebu. Risikonya bisa terpeleset saat start jadi kita harus jaga betul psikologisnya," ucapnya. (fan)
Load more