tvOnenews.com - Pemain Hyundai Hillstate yang wajahnya terkena hantam spike Megawati Hangestri ini diketahui adalah pemain yang sudah memperkuat Hyundai sejak musim 2019-2020.
Selain punya paras cantik, ia menjadi salah satu pilar permainan timnas voli putri Korea Selatan. Bagi voli mania tanah air Lee Da-hyeon bukan sosok yang asing, mengingat dia pernah viral lewat joget ting tang.
Hillstate adalah klub profesional pertama Lee Da-hyeon setelah sebelumnya hanya memperkuat klub di level SMA. Dia memiliki tinggi badan 185 cm dan baru berusia 22 tahun.
Pemain yang berposisi sebagai middle blocker ini merupakan wanita kelahiran 11 November 2001. Dilansir dari salah satu media Korea Selatan Naver Lee Da-hyeon mengungkapkan perasaan tidak nyaman bermain kembali setelah terkena spike dari Megawati.
Penampilan cemerlang Mega bahkan membuat Lee Da-hyeon berdecak kagum dan angkat topi kepada pevoli berhijab itu karena baru pertama kali dalam kariernya di dunia voli mendapat spike dari lawan yang menghantam langsung ke wajahnya.
Jagoan timnas voli Korea itu mengakui kehebatan Megawati Hangestri setelah dibuat tersungkur pada saat pertandingan berlangsung di set ketiga.
Intensitas pertandingan meninggi karena Hillstate tertinggal dua set atas tim tuan rumah. Mega yang pada dua game awal terkesan tidak bermain garang seperti biasa mulai menebar ancaman pada set ketiga.
Satu di antara buktinya ialah spike lurus yang meluncur deras mengenai wajah Lee Da-hyeon. Bermula dari umpan open spike yang dituntaskan Megawati Hangestri lewat spike lurus.
Lee Da-hyeon yang berada di posisi tiga sejatinya sudah dalam posisi siap untuk mengantisipasi bola hasil pukulan dari Mega, namun kecepatan bola yang begitu tinggi gagal diantisipasi penggawa Hillstate ini.
Tak elak jika spike Mega menghajar muka Lee Da-hyeon. Gestur kesakitan diperlihatkan olehnya. Megawati Hangestri kemudian menghampirinya dan meminta maaf sesaat setelah memberi cap bola voli pada wajah lawannya.
Lee Da-hyeon bahkan sampai harus ditarik keluar untuk mendapatkan perawatan. Terlihat dia mengkompres bagian pipi kanannya yang memerah.
Namun sayang performa impresif Megawati Hangestri gagal membawa kemenangan bagi timnya. Ini menjadi kekalahan kedua bagi skuad asuhan Ko Hee jin pada putaran ketiga.
Kekalahan Red Sparks kali ini menghadirkan sorotan yang tertuju kepada pevoli Indonesia Mega karena aksinya yang gemilang. Red Sparks menelan kekalahan 3-2 dari Hyundai Hillstate yang kini menjadi pemuncak klasemen.
Menariknya ada sisipan kejadian unik yang melibatkan Mega dengan ratu joget voli Korea pada laga itu. Dia dikenal sebagai pevoli yang ekspresif di atas lapangan.
Tak jarang middle blocker timnas voli Korea ini melakukan selebrasi unik saat berhasil mencetak poin lewat spike-nya.
Sematan gelar ratu joget voli Korea kepadanya dimulai setelah tariannya di laga all stars V League mendadak viral di berbagai platform media sosial.
Laga tersebut berlangsung musim lalu. Aksi joget tiktok itu dilakukan olehnya untuk meledek lawannya dalam sebuah pertandingan V League all stars.
Dia melakukan itu sebagai bentuk selebrasi setelah berhasil menyumbang poin lewat aksi spike-nya. Setelah spike-nya gagal dibalas lawan atlet voli cantik ini meminta kepada operator untuk memutar lagu Ting Tang yang tengah viral.
Ketika lagu diputar, Lee Da-hyeon pun memperagakan goyangan lagu Ting Tang Challenge. Sontak aksi goyangan itu membuat penonton yang hadir di Samsan World Gymnasium riuh.
Sejak itu Lee Da-hyeon mendapatkan julukan ratu joget di kalangan pecinta bola voli. Sementara itu Megawati Hangestri sukses mencetak 28 poin saat Red Sparks dikalahkan Hillstate.
Meski timnya red Spark gagal meraih kemenangan 28 poin yang diciptakan Megawati Hangestri mampu melesakkan namanya di papan klasemen top scorer.
Perolehan 28 poin yang dicetak Megatron nyatanya tidak membawa kemenangan bagi Red Sparks. Mereka harus takluk dengan kedudukan 2-3.
Walau begitu Megawati Hangestri kini telah mencatatkan perolehan 724 poin. Perolehan tersebut juga lantas membuat nama Mega melesat mendekati rivalnya Kim Yeon Koung.
Poin milik Mega masih terpaut 24 angka dari bintang Pink Spiders itu. Sementara posisi puncak Klasemen top skor dipegang oleh pemain GS Caltex Gisel Silva yang telah menorehkan 979 poin.
Mega yang baru mencicipi kompetisi liga voli Korea Selatan kurang dari satu musim itu menunjukkan penampilan gemilang. Kehadirannya di tim Red Sparks tak hanya berpengaruh di dalam lapangan tetapi merembet ke antusiasme penonton.
Penonton berbondong-bondong datang ke stadion meludeskan tiket yang dijual. Mereka juga meneriakkan dukungan untuk bintang anyar liga voli Korea Selatan Megawati Hangestri itu.
Salah satu media asal Korea Selatan My Daily, laga Pink Spiders versus Red Sparks menjadi pertandingan yang paling banyak dihadiri penonton di stadion tercatat sebanyak 6.150 penonton.
Itu bahkan mengalahkan jumlah penonton voli divisi putra di mana sebelumnya rekornya tercetak pada laga Hyundai Capital versus Vixtorm pada tanggal yang sama.
Di mana pada laga itu sebanyak 3.267 penonton datang ke stadion untuk menyaksikan secara langsung.
Tak hanya mengalami lonjakan penonton di stadion. Lonjakan juga dapat dilihat di tayangan siaran langsung, cuplikan-cuplikan pertandingan, bahkan momen-momen kecil sekalipun yang terjadi di Korea.
Salah satunya yang banyak ditonton adalah momen lucu saat pemain Red Sparks menutupi Megawati Hangestri dengan jaket dan mengatakan Mega tak boleh muncul sembarangan karena dia adalah sumber keberkahan.
Berkat Mega tim Red Sparks dengan cepat memiliki 237.000 pengikut di Instagram sedangkan kanal YouTube mereka sudah punya 200.000 subscriber.
Menariknya peningkatan tak hanya terjadi di Red Sparks, tetapi juga akun resmi federasi bola voli Korea yakni KOVO. Tim-tim lain seperti Pink Spiders hingga Hyundai Hillstate juga kecipratan pengikut.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more