Jakarta, 02/7 - Bukan hanya karena Swiss telah menumbangkan juara dunia Prancis dalam 16 Besar Euro 2020 yang membuat Spanyol tak boleh meremehkan Swiss, tetapi juga karena Spanyol pernah dipersulit Swiss dalam beberapa kesempatan. Dua pertemuan terakhir mereka dalam Nations League berlangsung ketat, masing-masing seri 1-1 di Basel dan Spanyol menang tipis 1-0 sebulan kemudian pada Oktober 2020. Swiss juga membuat kejutan saat menjungkalkan Spanyol 1-0 dalam Piala Dunia 2010.
Spanyol memang perkasa dengan mencetak 10 gol dalam dua pertandingan terakhir, tapi Swiss tidak gentar, apalagi mereka datang ke Stadion Petrovsky di St Petersburg, Rusia, Jumat malam pukul 23.00 WIB, tanpa beban namun dibarengi optimisme tinggi karena telah mencetak sejarah. Setelah menyingkirkan juara dunia Prancis, mereka semakin percaya diri. Mereka akan mengoptimalkan kekuatannya, dan memanfaatkan seoptimal mungkin kelemahan Spanyol.
Dengan mengalahkan Kroasia 5-3, Spanyol telah memenangi fase gugur pertamanya sejak mengangkat trofi Eropa pada 2012. Spanyol juga menjadi tim yang mencetak gol terbanyak dalam turnamen ini dengan 11 gol. Tapi itu tak membuat Prancis merasa di atas angin karena mereka melihat sendiri Swiss bisa bangkit dari ketinggalan 1-3 melawan juara dunia Prancis, untuk menyamakan kedudukan 3-3 hingga memaksa Les Bleus menentukan laga dengan adu penalti yang dimenangkan Swiss.
Sekalipun tak memiliki bintang-bintang kelas dunia seperti Antoine Griezmann, Karim Benzema dan Kylian Mbappe, Swiss yang berdisiplin tinggi bisa mengalahkan tim dengan bintang-bintang sekelas itu. Untuk itu, Spanyol harus mencari cara menaklukkan tim sedisiplin asuhan Vladimir Petkovic itu.
Spanyol khawatir bakal menghadapi lagi tim yang total bertahan seperti Swedia dan Polandia. "Menghadapi tim yang bermain jauh ke dalam dan bertahan itu adalah hal paling sulit dalam sepak bola," kata pelatih Spanyol Luis Enrique.
Swiss memang hampir tak memiliki pertahanan setangguh Swedia setelah kemasukan delapan gol dari empat pertandingan. Tapi menghadapi Spanyol, Petkovic kemungkinan mengadopsi sistem yang membatasi ruang gerak Spanyol di sepertiga terakhir lapangan, apalagi mereka kehilangan kapten Granit Xhaka karena akumulasi kartu.
Striker jangkung Haris Seferovic yang mencetak dua gol lewat sundulan saat melawan Prancis, juga menjadi ancaman serius bagi dua bek tengah Spanyol Aymeric Laporte dan Pau Torres yang pernah direpotkan oleh striker-striker jangkung seperti Robert Lewandowski dari Polandia dan Mario Pasalic dari Kroasia.
Tak ada yang berani merendahkan Swiss, bahkan kiper Unai Simon menandaskan timnya menganggap baik Swiss maupun Prancis sama sulitnya. "Ini pertandingan perempat final, kami tidak tergantung kepada lawan kami, kami tergantung kepada kami sendiri. Kami bermain untuk menjuarai Euro ini dan kami tak peduli siapa yang kami hadapi, untuk menjuarai turnamen ini kami harus menghadapi tim-tim terbaik," kata dia seperti dikutip Reuters.
Enrique sendiri menganggap Swiss salah satu tim pekerja keras dan paling kohesif dalam Euro 2020. "Mereka akan menyulitkan kami, mereka boleh saja tidak mempunyai pemain-pemain bernama besar yang dikenal penggemar namun blok mereka adalah salah satu yang terbaik dalam turnamen ini," kata Enrique. "Mereka memiliki pelatih yang mengagumkan pada diri Vladimir Petkovic dan mereka akan menghadirkan banyak masalah kepada kami."
Petkovic sendiri menjanjikan perlawanan sesengit saat menghadapi Prancis. "Kami mesti menunjukkan rasa lapar kami di lapangan dan saya yakin mereka (pemain-pemain Swiss) akan melakukannya," kata Petkovic.
Prediksi sebelas pemain pertama.
Swiss (3-4-1-2): Yann Sommer; Nico Elvedi, Manuel Akanji, Ricardo Rodriguez; Silvan Widmer, Remo Freuler, Denis Zakaria, Steven Zuber; Xherdan Shaqiri; Breel Embolo, Haris Seferovic
Spanyol (4-3-3): David de Gea; Cesar Azpilicueta, Eric Garcia, Aymeric Laporte, Jordi Alba; Koke, Sergio Busquets, Pedri; Ferran Torres, Alvaro Morata, Pablo Sarabia
Skenario pertandingan
Swiss mesti bermain tanpa kapten Granit Xhaka yang terkena akumulasi kartu kuning.
Ketiadaan Xhaka bisa merugikan Swiss karena dialah yang menjadi katalis kebangkitan tim saat menang melawan Prancis.
Tempat sang kapten kemungkinan diisi oleh Denis Zakaria yang akan bermitra dengan Remo Freuler di tengah, sedangkan Steven Zuber dan Silvan Widmer mengisi dua posisi bek sayap.
Dengan menempatkan Zuber pada posisi bek kiri, maka Ricardo Rodriguez ditarik ke belakang untuk membentuk sistem pertahanan tiga bek, menggantikan Fabian Schar, untuk berkolaborasi dengan dua bek tengah Nico Elvedi dan Manuel Akanji, sedangkan Yann Sommer menjaga gawang Swiss.
Di sepertiga terakhir lapangan, Xherdan Shaqiri memimpin unit serang Swiss, di belakang dua striker, Breel Embolo dan Haris Seferovic. Kedua striker sejauh ini tampil menawan selama Euro 2020 dan siap merepotkan Spanyol begitu mendapatkan peluang serangan balik.
Sebaliknya Spanyol memiliki skuad yang siap dimainkan, tapi kesalahan fatal oleh Unai Simon dan Pau Torres saat melawan Kroasia, bisa mendorong Enrique memasang lagi kiper David de Gea dan bek tengah Aymeric Laporte dalam formasi 4-3-3. De Gea diproteksi oleh duo bek tengah Eric Garcia dan Laporte, sedangkan Cesar Azpilicueta dan Jordi Alba mengisi dua posisi bek sayap.
Di lapangan tengah, trio Sergio Busquets, Koke dan Pedri, kembali ditugaskan sebagai poros permainan. Busquets dan Koke lebih berorientasi bertahan dan memenangkan dominasi di area tengah, sedangkan Pedri cenderung ofensif membantu serangan. Di sepertiga terakhir lapangan, trifekta serangan tetap diisi tiga pemain yang bermain cemerlang saat melawan Kroasia. Ferran Torres dan Pablo Sarabia lebih ke samping, sedangkan Alvaro Morata memimpin tim serangan.
Statistik penting kedua tim
Swiss hanya sekali menang dan lima kali seri dalam 22 pertemuan dengan Spanyol, namun hanya sekali kalah dalam empat pertemuan terakhir mereka.
Kedua tim bertemu dua kali dalam UEFA Nations pada 2020. Gol Mikel Oyarzabal mengantarkan Spanyol menang tipis 1-0 di Madrid pada 10 Oktober, namun kemudian seri 1-1 di Basel satu bulan kemudian setelah gol Gerard Moreno membatalkan keunggulan Swiss dari gol Remo Freuler. Kiper Yann Sommer mementahkan dua tendangan penalti Sergio Ramos.
Kedua tim seri 1-1 dalam laga persahabatan di Villarreal pada Juni 2018 di mana Ricardo Rodriguez menciptakan gol Swiss. Kemenangan satu-satunya Swiss atas Spanyol terjadi pada fase grup Piala Dunia 2010. Spanyol lolos karena memenangi dua laga lainnya untuk akhirnya menjuarai turnamen ini, sebaliknya Swiss tersisih karena menduduki tempat ketiga.
Ini pertemuan pertama Spanyol dan Swiss dalam baik putaran final maupun kualifikasi Euro. Tapi mereka sudah tiga kali bertemu dalam Piala Dunia, termasuk saat pelatih Spanyol saat ini, Luis Enrique, menciptakan gol kedua ketika Spanyol menang 3-0 di Washington dalam 16 besar Piala Dunia 1994. Spanyol memasukkan 48 gol dalam 22 pertandingan melawan Swiss, dan kebobolan 18 kali. (ari/ant)
Load more