Sejumlah tokoh dunia lari, coach atau pelatih lari maupun pelari menyambut baik penerbitan buku “Enggak Lari, Enggak Keren” tersebut.
Menurut Tigor Tanjung, Sekjen PB PASI, buku kiranya dapat menunjukkan betapa menarinya olahraga lari sehingga orang tergerak melakukannya.
“Hal ini sejalan dengan visi World Athletics yang ingin memanfaatkan akses yang dimiliki atletik demi membuat masyarakat sehat dan bugar,” ujar Tigor Tanjung.
Sementara itu pelatih nasional atletik yang telah banyak menelurkan atlet nasional dan internasional, Agung Gantar menyebutkan bahwa bagaimanapun pelari lama atau pemula perlu terus belajar.
“Ini penting agar mereka yang berlari dapat menikmati lari bahagia tanpa drama,” katanya.
Sementara itu, Andri Yanto menilai buku ini akan membuka mata orang bahwa untuk menjadi pelari tidak serta merta harus lari dengan jarak marathon.
“Usain Bolt hingga pension hanya berlomba di jarak 100-200 meter, paling jauh 800 meter, dan belum pernah maraton,” tutur Andri Yanto lebih lanjut.
Load more