Kebumen, Jawa Tengah - Kejuaraan Tinju Profesional memperebutkan Sabuk Emas Bupati Kebumen yang diikuti beberapa atlet tinju dari berbagai daerah yang digelar di lapangan Desa Rowokele, Kecamatan Rowokele, Sabtu (8/1/2022) lalu ternyata menyisakan beberapa persoalan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Operational Manager Hotel Grafika Gombong Ahmad Aziz saat ditemui di Hotel Grafika Gombong, Rabu (16/2/2022) yang mengatakan atas nama Sagiyo pria kelahiran Kebumen 28 Juni 1970 yang kini berdomisili di Kelurahan Ciganjur RT.008 RW.005 Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sagiyo hingga hari ini belum menyelesaikan administrasi biaya penginapan 19 kamar selama 2 hari. Tidak ada itikad baik dari Sagiyo, pihak hotel mencoba komunikasi melalui sambungan telepon dan WhatsApp pun tidak direspon.
"Kita sudah berulang kali telpon dan WA saudara Sagiyo tapi tidak ada respon, tidak mau menjawab. Dari awal sudah tidak memiliki itikad baik karena hanya meninggal KTP dan main pergi saja," jelas Ahmad Aziz, sambil menunjukan KTP milik Sagiyo.
Pihak hotel berharap Sagiyo ataupun panitia tinju ada itikad baik untuk menyelesaikan biaya penginapan yang belum terbayarkan. Jika bulan ini belum terselesaikan, pihak hotel akan berencana membawa persoalan ini ke jalur hukum.
Sementara itu Kades Rowokele, Cip Haryanto saat ditemui di Kantor Balai Desa Rowokele menjelaskan, awal mula pertandingan tinju profesional bisa terlaksana di Lapangan Desa Rowokele berawal pada akhir Oktober 2021 dirinya ditemui Sagiyo yang dikenalnya sudah lama, ingin menggelar pertandingan tinju di kampung halamannya.
"Saya disuruh menyiapkan lokasi, mengurus izin dan membentuk panitia lokal. Katanya ingin memberikan hiburan untuk warga pasca pandemi covid, biar warga seneng," ujar Cip.
Cip yang merasa tidak mampu mengurus perizinan lantas meminta bantuan kepada Kepala Desa Wonoharjo Sri Budi Murnianto untuk menjembatani bertemu Bupati Kebumen, Kapolres dan Dandim 0709 Kebumen.
"Terus terang saya minta bantuan Pak Budi Kades Wonoharjo yang kenal dengan para pejabat untuk mengurus izinnya," jelas Cip melanjutkan.
Kades Wonoharjo juga yang membantu panitia meminta ijin nama Bupati Kebumen untuk digunakan sebagai nama kejuaraan pertandingan tinju. Bahkan, panitia dan promotor sebelum pertandingan dipertemukan dengan para pengusaha. Alhasil, panitia dan promotor tinju kembali ke hotel dengan membawa sejumlah uang hasil bantuan dari para pejabat dan pengusaha.
"Terus terang saya ceritakan dia (Sagiyo) terima uang dari Bank Jateng 15 juta. Pengusaha Kebumen Pak Ayub 10 juta. Ketua DPRD 2 juta. Dandim 1 juta. Bahkan, uang saya pribadi kurang lebih ada 10 juta keluar untuk acara tinju tersebut," terang Budi kesal.
Atas kejadian ini mereka berharap kepada Sagiyo memiliki itikad baik untuk segera dapat membereskan semua tanggungan biaya yang belum diselesaikan buntut dari pertandingan tinju tersebut.
Seperti diketahui Pertandingan tinju profesional dilapangan Desa Rowokele dibuka secara langsung oleh Ketua Umum Kejuaraan Tinju Profesional Indonesia atau KTPI Ruhut Sitompul. (Wahyu Kurniawan/Buz)
Load more