tvOnenews.com - Megawati Hangestri saat ini menjadi salah satu pevoli yang paling bersinar di Liga Voli Korea atau V League berkat penampilan cemerlangnya bersama tim Red Sparks.
Nama Megawati kian dikenal sejak musim lalu karena kontribusinya yang luar biasa, membawa Red Sparks tampil gemilang di berbagai pertandingan.
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, tanpa ragu kembali memilih Megawati Hangestri dalam draft pemain Asia KOVO untuk musim ini.
Keputusan ini terbukti tepat karena di musim keduanya bersama Red Sparks, Megawati berhasil menunjukkan peran yang sangat penting bagi tim.
Hingga putaran keempat, ia menjadi pencetak skor terbanyak untuk Red Sparks dengan raihan 538 poin.
Tidak hanya itu, Megawati juga mencetak sejarah dengan menjadi pemain kuota Asia pertama yang berhasil mengumpulkan 1.000 poin di V League.
Pencapaian ini membuat banyak penggemar berharap agar Megawati tetap bertahan di Red Sparks untuk musim-musim berikutnya.
Namun, keinginan tersebut menemui hambatan karena aturan KOVO yang berlaku saat ini.
Berdasarkan informasi dari laman Naver, KOVO membatasi pemain asing, baik dari Asia maupun non-Asia, untuk memperkuat tim yang sama hanya selama dua musim berturut-turut.
Aturan ini berarti Megawati tidak dapat memperkuat Red Sparks untuk musim ketiga secara langsung.
Meski begitu, ia masih memiliki peluang bermain di Liga Voli Korea jika bergabung dengan tim lain selain Red Sparks.
Untuk itu, Megawati harus kembali mengikuti proses try-out pemain Asia KOVO, di mana seluruh tim peserta V League, kecuali Red Sparks, dapat memilihnya.
Aturan baru KOVO ini menuai perhatian, termasuk dari agen Megawati di Korea, yang dikenal dengan nama Wassupman.
Dalam sebuah wawancara yang diunggah di kanal YouTube Negawassup, agen tersebut mengungkapkan adanya kemungkinan revisi aturan terkait kontrak pemain kuota Asia.
"Menurut aturan saat ini, pemain kuota Asia sebenarnya bisa bermain untuk satu tim selama tiga, empat, bahkan lima tahun, tetapi ada syarat tertentu yang harus dipenuhi," jelas Wassupman.
Ia menambahkan bahwa jika Red Sparks ingin memperpanjang kontrak Megawati setelah musim ini, dan Megawati menyetujuinya, maka ia dapat bermain untuk tim tersebut hingga tahun depan.
Namun, jika Megawati menolak tawaran perpanjangan kontrak, ia tidak diperbolehkan bermain di Liga Voli Korea selama dua tahun sesuai regulasi KOVO.
"Menurut saya, aturan ini tidak menguntungkan bagi pemain karena lebih berpihak kepada klub," ungkap Wassupman.
Meski demikian, regulasi ini tetap memberikan peluang bagi pemain seperti Megawati untuk terus bersinar di liga yang kompetitif ini.
Megawati sendiri telah mencatatkan berbagai prestasi luar biasa bersama Red Sparks, termasuk kemenangan 13 kali berturut-turut di liga.
Rekor ini menjadi bukti konsistensi dan kualitas permainan Megawati di tengah persaingan ketat. Tidak heran jika ia menjadi idola baru di kalangan pecinta voli Korea.
Keberhasilan Megawati di Liga Voli Korea tidak hanya membanggakan dirinya sendiri tetapi juga Indonesia.
Sebagai atlet asal Jember, ia telah menginspirasi banyak orang melalui dedikasi dan kerja kerasnya.
Terlepas dari tantangan aturan KOVO, Megawati tetap memiliki peluang besar untuk melanjutkan karier gemilangnya di kancah internasional.
Dengan dukungan dari penggemar dan klub, ia diharapkan terus mencetak prestasi luar biasa di masa mendatang. (udn)
Load more