Dalam kondisi tegang, wasit mengganjar kartu kuning kepada dua pelatih Indonesia, Indro Catur Haryono dan Bondan karena terlalu banyak berteriak. Bondan pun beradu argumentasi dengan Benny Sumarsono (Ketua Harian PB IPSI) yang merupakan perangkat pertandingan di SEA Games 2021.
Setelah pemutaran Video Asisstant Referee (VAR), wasit langsung memutuskan pengurangan 10 poin ke Mustakim sehingga menjadi tertinggal 49-50. Lantaran waktu yang tersisa hanya 4 detik, Mustakim tak mampu lagi membalikkan keadaan sehingga harus puas hanya meraih medali perak.
Padahal menurut Indro, saat Mustakim menendang, justru lawan memanfaatkan momen untuk menunduk sehingga seolah-olah kaki mendarat ke pipi, yang merupakan pelanggaran dalam pertandingan pencak silat.
Sesaat sesudah laga Mustakim, pesilat andalan Indonesia yang lain, Muhamad Yachser Arafa, juga gagal menyumbangkan medali emas kelas C putra 50-60 kg. Yachser bahkan menerima sanksi diskualifikasi saat berhadapan dengan wakil Singapura, Muhammad Hazim, pada pertandingan final.
Diskualifikasi terjadi saat pertandingan masih menyisakan 28 detik dan dalam keadaan Muhamad Yachser unggul 31-21. Wasit menilai, Yachser melakukan pelanggaran berat yang menyebabkan lawan asal Singapura, Muhammad Hazim, terpaksa ditandu ke luar lapangan.
Namun Indro berdalih. “Ini kan pelanggarannya bukan keras sekali, atlet itu masih bisa menggerakkan kaki dan kepalanya, tapi kenapa didiskualifikasi,” ujar pelatih kepala yang merasa ada keberpihakan wasit ke pihak lawan Indonesia sehingga menghasilkan keputusan yang berat sebelah dan merugikan.
Load more