Petaka terjadi sehari sebelum pertandingan. Saat menjalani latihan, Tiara mengalami cedera serius yang mengakibatkan jari kelingking kirinya patah. Impiannya untuk bisa menyumbang medali emas pun terhambat meski ia tak putus asa dan tak menyerah dengan keadaannya yang sulit.
Atlet asal Semarang tetap berlomba dengan kondisi cedera hingga akhirnya bisa menyumbang medali perak dengan catatan waktu tiga menit 16,9 detik. Tiara berada di belakang pebalap Filipina, Lea Denise Belgira, yang menang di negerinya dengan waktu tiga menit sembilan detik.
Setelah SEA Games 2019, Tiara pulang ke Tanah-Air dan menjalani operasi. Usai menjalani pemulihan dan dengan keinginan besar untuk bisa menyumbang medali emas, dia kembali menunggangi sepeda dan kembali ke lintasan untuk berlatih menaklukkan lereng bukit dan medan yang sulit.
Tanpa ragu lagi, Tiara langsung tancap gas menjalani training centre (TC) jangka panjang untuk mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2021 Vietnam. Hari demi hari, perempuan murah senyum melewati latihan dan latihan dengan penuh semangat untuk mengejar impiannya yang tertunda.
"Dari SEA Games 2019 sebenarnya targetnya emas, namun ada kendala cedera dan saya gagal. Belajar dari situ, saya memperbaiki lagi teknik dan fisiknya," kata Tiara dalam keterangan tertulis, Selasa.
Perjuangan Tiara pun membuahkan hasil. Impiannya akhirnya bisa terwujud dengan menyabet medali emas pada SEA Games 2021 Vietnam. Berkat kegigihan dan persiapan matang, ia melibas lintasan sejauh 2,01 km dengan catatan waktu terbaik, 3 menit 31,531 detik dan kecepatan rata-rata 34,21 km/jam.
Kecepatannya meninggalkan wakil Thailand Vipavee Deekaballes yang berada di urutan kedua dengan waktu 3 menit 42,337 detik atau terpaut 10,806 detik. Atlet Filipina, Naomi Gardoce membawa pulang perunggu usai membukukan waktu 3 menit 44,722 detik atau terpaut 13,191 detik. (ant/raw)
Load more