LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Saat Kontingen IndonesiaBerhasil Bawa Emas Paralimpiade Tokyo 2020
Sumber :
  • Antara

Bangga! Kontingen Indonesia Melampaui Semua Target di Paralimpiade Tokyo 2020

Di Paralimpiade Tokyo 2020, Kontingen Indonesia berhasil melampaui target di antara kelas medali. 

Minggu, 5 September 2021 - 01:53 WIB

Jakarta - Di Paralimpiade Tokyo 2020, Kontingen Indonesia telah memenuhi dan bahkan melampaui semua target di antara kelas medali. Menyusul tambahan masing-masing satu emas, satu perak dan satu perunggu dari cabang olahraga para-badminton, Sabtu (4/9).

Secara keseluruhan saat ini, skuad Merah Putih telah mengoleksi satu emas, dua perak, dan tiga perunggu. Pundi-pundi medali Indonesia pun dipastikan bertambah mengingat terdapat dua pertandingan perebutan emas para-badminton yang akan bergulir pada hari terakhir, MInggu (5/9).

Hasil tersebut menempatkan Kontingen Indonesia untuk sementara di posisi ke-53 dalam daftar perolehan medali di Paralimpiade Tokyo 2020.

Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo Andi Herman mengatakan perjalanan Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 masih on the track. Bahkan sejak para-badminton bertanding, harapan melampaui target bisa terpenuhi.

Baca Juga :

"Pencapaian Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo sampai hari ini sesuai dengan rencana yang kami targetkan," kata Andi Herman melalui video yang dikirim KBRI Tokyo, Sabtu (4/9).

"Bahkan ada beberapa yang melampaui target yang sudah kita canangkan. Misalnya, pencapaian atlet para-powerlifting yang semula perunggu tetapi ternyata bisa lebih. Lalu ada beberapa atlet yang semula kami harapkan memperbaiki peringkat, tetapi bisa meraih perunggu," Andi Herman menambahkan.

Empat target yang terpenuhi

Sebelumnya NPC Indonesia memiliki empat target yang dicanangkan. Pertama, Indonesia bisa mengirim 15 atlet di Paralimpiade Tokyo. Target tersebut terlampaui yakni dengan mengirim 23 atlet ke pesta olahraga empat tahunan tersebut.

Kemudian kedua, target Indonesia adalah ikut serta dalam enam cabang olahraga yang dilombakan. Hal tersebut juga terlampaui dengan ikut serta di tujuh cabang yakni para-atletik, para-powerlifting, para-menembak, para-renang, para-tenis meja, para-badminton, dan para-balap sepeda.

Ketiga dan keempat adalah meraih lima medali yakni satu emas, satu perak, dan tiga perunggu dan finis di posisi 60 besar. Semua komponen tersebut pun sudah terealisasi dan bahkan dipastikan melebihi target pada hari terakhir, Minggu.

Adapun rincian target medali Kontingen Indonesia adalah satu emas dan perak yang saat ini sudah terpenuhi. Bahkan, pada final besok tiga wakil Indonesia akan berjuang untuk memperebutkan dua emas dan satu perunggu.

Leani Ratri Oktila akan bersaing dengan wakil China Hefang Cheng pada perebutan medali emas di sektor tunggal putri SL4 di Yoyogi National Stadium, Minggu.

Selain itu, Leani juga akan berjuang di final pada sektor ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto. Mereka akan bersaing dengan wakil Prancis Lucas Mazur/Faustine Noel.

Lalu pada sektor tunggal putra SL4, Fredy Setiawan akan bersaing dengan wakil India Tarun untuk memperebutkan medali perunggu pada hari terakhir Paralimpiade Tokyo.

Selain dari cabang olahraga para-badminton Indonesia juga semula mencanangkan target perunggu pada para-powerlifting. Target tersebut terlampui setelah Ni Nengah Widiasih sukses menyumbang perak di kelas 41kg putri.

Kemudian target perunggu juga ada para-tenis meja dan para-atletik. Semuanya sudah tercapai melalui David Jacobs yang meraih perunggu pada para-tenis meja nomor perorangan putra kelas 10 dan Saptoyogo Purnomo di nomor 100 meter putra T37.

Rapor Indonesia sebelumnya

Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo memang mengalami peningkatan dibanding edisi sebelumnya. Mari kita ulas lagi rapor Kontingen Indonesia di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabilitas tersebut.

Debut Indonesia terjadi pada Paralimpiade Toronto, Kanada, 1976. Kala itu Indonesia mengirim 12 atlet, semuanya putra. Indonesia membawa pulang dua emas, satu perak, enam perunggu, dan finis urutan ke-26.

Empat tahun kemudian dalam Paralimpiade Arnhem, Belanda, 1980, amunisi Indonesia bertambah menjadi 15 atlet dan semuanya putra. Namun, pencapaian Indonesia menurun dan finis urutan 28 dengan dua emas dan empat perunggu.

Lanjut ke Paralimpiade 1984 yang bergulir di New York, Amerika Serikat, dan Stoke Mandeville, Inggris. Kontingen Indonesia menyusut dengan mengirimkan delapan atlet masing-masing enam putra dan dua putri.

Penyusutan jumlah atlet yang dikirim sejalan dengan penurunan prestasi. Indonesia gagal meraih emas dan harus puas pulang membawa satu perak dan perunggu. Indonesia finis urutan ke-41.

Lalu Paralimpiade bergulir di Seoul, Korea Selatan, pada 1988. Dengan 19 atlet (17 putra dan dua putri), Indonesia meraih dua perak dan menempati peringkat ke-43.

Lalu pada Paralimpiade Barcelona dan Madrid pada 1992, Indonesia absen. Empat tahun berselang, Merah Putih kembali berlaga dalam Paralimpiade Atlanta 1996. Kala itu Indonesia hanya mengirim satu atlet dan pulang dengan tangan hampa.

Paceklik medali berlanjut dalam tiga edisi Paralimpiade Sydney 2000 (empat atlet putra), Athena 2004 (tiga atlet putra), dan Beijing 2008 (dua atlet putra dan satu putri).

Setelah itu, David Jacobs menjadi pelepas dahaga dengan meraih medali perunggu dalam Paralimpiade London 2012 ketika Indonesia mengirimkan tiga atlet putra dan satu putri untuk finis urutan ke-74.

Kemudian di Rio de Janeiro 2016, Indonesia berkekuatan sembilan atlet membawa satu pulang perunggu melalui Ni Nengah Widiasih dan finis peringkat ke-74.

Dengan hasil di Paralimpiade Tokyo 2020, menjadi bukti bahwa prestasi Indonesia makin meningkat. (Ant/Fhm)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tarif Air PAM di Jakarta Naik Mulai Hari Ini 1 Januari 2025, Ini Rinciannya

Tarif Air PAM di Jakarta Naik Mulai Hari Ini 1 Januari 2025, Ini Rinciannya

Tarif air PAM di Jakarta resmi naik mulai 1 Januari 2025 dan dihitung dalam tagihan air pada Februari 2025. Cek rincian tarifnya berikut ini
Puluhan Balon Helium Meledak Disambar Kembang Api di Bundaran HI Saat Malam Tahun Baru

Puluhan Balon Helium Meledak Disambar Kembang Api di Bundaran HI Saat Malam Tahun Baru

Sebanyak puluhan balon berwarna biru dan putih meledak akibat sambaran percikan api dari petasan di malam tahun baru.
Menko AHY Harap Bandara Bali Bisa Terus Layani Masyarakat dengan Baik Selama Nataru

Menko AHY Harap Bandara Bali Bisa Terus Layani Masyarakat dengan Baik Selama Nataru

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan AHY meninjau langsung pelayanan arus mudik masyarakat pada masa liburan Nataru di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Oknum Pejabat ASN Janjikan Perpanjang Kontrak Asal Mau Bersetubuh Dengannya, Puluhan Warga Marah di Kantor Inspektorat Musi Banyuasin

Oknum Pejabat ASN Janjikan Perpanjang Kontrak Asal Mau Bersetubuh Dengannya, Puluhan Warga Marah di Kantor Inspektorat Musi Banyuasin

Oknum pejabat ASN Dinas Lingkungan Hidup (LH) Musi Banyuasin (Muba) dituding telah memaksa bawahannya untuk bersetubuh dengan iming-iming memperpanjang kontrak.
Cabut dari Pelatnas PBSI, Herry IP Tertarik Latih Tim Bulu Tangkis Malaysia?

Cabut dari Pelatnas PBSI, Herry IP Tertarik Latih Tim Bulu Tangkis Malaysia?

Herry Iman Pierngadi alias Herry IP selaku mantan pelatih ganda putra dan campuran Pelatnas PBSI dikabarkan tertarik latih tim bulu tangkis Malaysia.
Komentar Berkelas Masatada Ishii soal Kabar Buruk yang Menimpa Thailand Jelang Hadapi Vietnam di Piala AFF 2024

Komentar Berkelas Masatada Ishii soal Kabar Buruk yang Menimpa Thailand Jelang Hadapi Vietnam di Piala AFF 2024

Skuad Gajah Perang -julukan Thailand- dijadwalkan akan mengadapi Vietnam di Final Piala AFF 2024 yang berlangsung dua leg pada 2 Januari dan 5 Januari 2024.
Trending
Tak Malu Lagi, Review Jujur Pelatih Lawan saat Menghadapi Duet Paling Mematikan Red Sparks: Katanya Megawati Hangestri Itu ...

Tak Malu Lagi, Review Jujur Pelatih Lawan saat Menghadapi Duet Paling Mematikan Red Sparks: Katanya Megawati Hangestri Itu ...

Di balik kemenangan fantastis Red Sparks atas IBK Altos di penghujung tahun 2024, pelatih lawan tak malu lagi mengakui kehebatan Megawati Hangestri, sampai ..
Para Penggawa Timnas Indonesia Ramai-ramai Ucapkan Selamat untuk Perpanjangan Kontrak Asnawi Mangkualam di Port FC, Rizky Ridho: Gas Capt!

Para Penggawa Timnas Indonesia Ramai-ramai Ucapkan Selamat untuk Perpanjangan Kontrak Asnawi Mangkualam di Port FC, Rizky Ridho: Gas Capt!

Seperti diketahui, Port FC resmi memperpanjang kontra Asnawi Mangkualam hingga empat tahun ke depan. Artinya, Asnawi akan membela Port FC sampai 2029 nanti.
Kesal Jay Idzes Diremehkan Tak Bisa Hadapi Nguyen Xuan Son, Suporter Timnas Indonesia Bandingkan Harga Pasar Kedua Pemain: Bagaikan Langit dan Bumi!

Kesal Jay Idzes Diremehkan Tak Bisa Hadapi Nguyen Xuan Son, Suporter Timnas Indonesia Bandingkan Harga Pasar Kedua Pemain: Bagaikan Langit dan Bumi!

Suporter Vietnam meremehkan bek Timnas Indonesia, Jay Idzes dan mengatakan penggawa Venezia FC itu takkan berkutik jika berhadapan dengan Nguyen Xuan Son.
7 Pemain Timnas Indonesia Bisa Absen Lawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena Hal Ini

7 Pemain Timnas Indonesia Bisa Absen Lawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena Hal Ini

Setidaknya ada tujuh pemain Timnas Indonesia yang bisa absen dalam laga kontra Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan diadakan pada Maret 2025 nanti.
Reaksi Terkagum-kagum Warga Korea ke Megawati Hangestri, Tak Hanya Skill tapi Megatron juga Dipuji Sikapnya: Mohon Tinggal Satu Musim Lagi

Reaksi Terkagum-kagum Warga Korea ke Megawati Hangestri, Tak Hanya Skill tapi Megatron juga Dipuji Sikapnya: Mohon Tinggal Satu Musim Lagi

Megawati Hangestri Pertiwi kembali membawa Jung Kwan Jang Red Sparks memperpanjang rekor tak terkalahan di Liga Voli Korea musim 2024-2025, sampai disebut..
Padahal 4 Tahun Disekolahkan di Uruguay untuk Jadi Bintang Timnas Indonesia, Eks Wonderkid ini Justru Gagal Total, Kini Nasibnya...

Padahal 4 Tahun Disekolahkan di Uruguay untuk Jadi Bintang Timnas Indonesia, Eks Wonderkid ini Justru Gagal Total, Kini Nasibnya...

sebagai bintang masa depan Timnas Indonesia dan berkesempatan menimba ilmu 4 tahun di Uruguay kini begini nasibnya.
Bukan Thom Haye, Sosok Ini Mengakui Potensi Besar dari Pemain Ini di Timnas Indonesia: Dia Seperti Sergio Busquets

Bukan Thom Haye, Sosok Ini Mengakui Potensi Besar dari Pemain Ini di Timnas Indonesia: Dia Seperti Sergio Busquets

Justru bukan Thom Haye, mantan bintang naturalisasi timnas Indonesia membicarakan salah satu pemain di skuad Garuda asuhan Shin Tae-yong punya potensi besar.
Selengkapnya
Viral