Stoffel juga menambahkan, salah satu alasan kenapa mereka bisa tetap fokus dan prima adalah juga berkat training camp di Ibiza, Spanyol.
"Di sana kami membangun chemistry dan hasilnya terlihat di Le Mans. Kami kompak dan tugas masing-masing dijalankan dengan baik, tanpa salah," katanya.
Saat itu kami ada di posisi tiga dan terus memangkas jarak. Lanjutnya, tapi tiba-tiba di radio masuk berita, kamu bisa nomor satu!! Wah, langsung saja saya geber habis dan terus lebih menempel lawan di depan. Dengan semua sisa kemampuan yang ada kami coba maksimal. Dan walaupun akhirnya gagal tapi kami puas. Mungkin kalau ada tambahan 1 lap lagi kami bisa menang.
Tom dan Stoffel mengaku mobil mereka sangat prima selama balapan di Circuit de la Sharte tersebut.
"Ini semua berkat Sean yang melakukan Test Day sendirian untuk menjajal semua setelan mobil dan kebutuhan lain, saat kami mengikuti Formula E di Bahrain. Jadi kami berterima kasih pada Sean," ungkap Tom dan Stoffel.
Soal masa depan, Sean menyatakan bahwa dia nyaman di kejuaraan tersebut dan sangat menikmati.
"Saya menikmati sports car dan endurance racing. Saya ingin bertarung di level atas, kelas LMDh, mulai musim 2023. Dan kalau bisa saya ingin tetap bersama Tom dan Stoffel yang sudah seperti saudara sendiri. Soal tim berisikan all-Indonesian driver, idenya bagus tapi keputusan pembentukan itu bukan di tangan saya," kata Sean.
Load more