Jakarta - Pelari asal Austria, Robert Spour berhasil menyelesaikan misi lari maraton sejauh 1.344 kilometer dari Jakarata ke Bali yang bertajuk Run2Bali. Jarak tersebut berhasil ia tempuh usai berlari selama kurun waktu 18 hari.
Atlet berusia 60 tahun tersebut mengawali perjuangannya pada Rabu (1/9) pagi dengan mengambil lokasi star di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Dalam 1 hari Om Rob, begitu ia biasa disapa, rata-rata berlari sejauh 85 kilometer sebelum memutuskan untuk istirahat. Hal tersebut wajib ia penuhi jika ingin tiba tepat waktu di Bali.
Selama berlari, Robert Spour mendapat tantangan seperti kendaraan bermobil yang lalu-lalang dengan kecepatan tinggi. Dalam kondisi tubuh yang lelah, ia dipaksa untuk tetap fokus agar tidak mengalami hal-hal yang tak diinginkan.
Namun, di tengah perjuangannya pelari Austria tersebut mendapat hambatan baru yakni kuku jari manis kaki kirinya terluka dan rasa sakit pada pinggul sebelah kiri. Meski begitu, Robert Spour tetap melanjutkan perjuangnnya.
Saat memasuki kawasan timur Pulau Jawa, Om Rob mendapat tantangan baru dari faktor suhu cuaca. Teriknya sinar matahari membuat kulitnya sempat terbakar dan mengalami dehidrasi. Untuk menyiasatinya, Robert memutuskan untuk selalu memulai lari pada pagi hari atau bahkan malam hari sekitar pukul 01.00 WIB.
"Saya mengawalinya dengan baik di Jakarta dan mempertahankan kecepatan dengan baik. Namun, cuaca setelah jam 10 pagi menjadi sangat panas, yakni 35 derajat celcius," kata Robert.
Strategi yang dilakukannya terbukti berhasil. Pada hari Minggu, (19/9) Robert Spour akhirnya tiba di Denpasar, Bali. Dari pencapaian ini Robert mendedikasikan untuk masyarakat Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Robert memberikan 1 juta liter air bersih guna memerangi permasalahan kekeringan dan kekurangan gizi disana.
Load more