Jakarta - Kehebatan serbabisa Lionel Messi di semua titik serang membuat pemain lain di timnya harus selalu dalam kondisi 100 persen siap. Lebih dari 15 musim, El Messias sukses berperan sebagai striker, penyerang kedua, sayap kanan dan kiri, sampai playmaker.
Hanya satu kelemahan atau justru menjadi kekuatan di Messi, bahwa sejak dulu ia tidak langsung tampil menggebu-gebu pada pertandingan awal.
Dalam kariernya, Messi tidak mengisi debut dengan gol, seperti di Barcelona pada 2003 atau di tim nasional Argentina pada 2005. Bukan cuma debut, pada setiap laga, Messi seolah memindai lapangan, kondisi lawan dan situasi kompetisi, sebelum bertindak.
Mantan pelatih Barcelona, Josep Guardiola, bahkan menyatakan, jangan pernah menarik Messi dari lapangan sebelum waktu habis. Ucapan Pep Guardiola beberapa musim lalu terulang lagi saat Manchester City, timnya masa kini, mendatangi PSG beserta Messi.
La Pulga Atomica atau Si Kutu Atom Messi meledakkan gol indah yang memperkuat kemenangan PSG, 2-0, atas Manchester City. Leo Messi melelehkan kekhawatiran fans PSG yang telah menunggu kelahiran gol pertama dari Sang Pemain Terbaik Dunia.
Messi bahkan sudah melewati adangan pada musim sebelumnya kala ia butuh 12 laga sebelum membuat gol untuk Barcelona.
Musim 2020-2021, Messi akhirnya menutup musim sebagai top scorer Liga Spanyol dan kandidat peraih Sepatu Emas Eropa 2021. Kapten Argentina pun mempersembahkan gelar juara Copa America 2021 selaku pemain terbaik dan top scorer kejuaraan.
Sekali lagi, seperti ucapan Pep Guardiola, "Jangan khawatir dengan cara Lionel Messi mengenali lapangan permainannya." (Raw/Fhm)
Load more