Sentani, Papua – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Marciano Norman menegaskan jika penanganan kesehatan terhadap atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dilakukan dengan prosedur yang baik. Khususnya mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Dengan jumlah yang besar, sekitar 15 ribu orang altet, oficial, dan seluruh pendukung yang datang ke Papua, segala resiko dikatakan Marciano bisa terjadi. “Yang terpenting adalah prosedur penanganannya,” tambah Marciano, Rabu (6/10/2021).Dinas kesehatan dan seluruh unsur kesehatan yang terkait dengan PON XX Papua ditegaskan Marciano, telah mempersiapkan dan mempunyai protap penanganan termasuk memperlakukan atlet dan oficial yang terkonfirmasi. Mulai dari proses evakuasi ke rumah sakit, atau menjalani isolasi mandiri.
Pemerintah menjamin dan memastikan atlet PON XX yang positif Covid-19 telah tertangani dengan baik dan jaminan agar pelaksanaan pesta olahraga terbesar tanah air bisa berlangsung hingga akhir.
Terkait adanya temuan kasus positif COVID-19, di tempat terpisah Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan akan segera memanggil Panitia Pengawasan dan Pengarah (Panwasrah) bersama PB PON untuk membahas masalah ini. "Pertandingan tetap berlangsung, sementara prokes tetap terjaga sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan. Saya akan kumpulkan Panwasrah dan PB PON, beserta segenap elemen yang terlibat, berusaha meminimalisir risiko transmisi Covid-19 melalui berbagai strategi, di antaranya penegakan protokol kesehatan (prokes) ketat," tegasnya.
Sebagai upaya penelusuran asal kasus Corona tersebut, Menpora menyatakan, rekan-rekan atlet yang terkonfirmasi Covid-19 sudah melakukan pemeriksaan PCR dan hasilnya negatif. Oleh karena itu, menurut Menpora, dari testing kontak erat tersebut dapat ditelusuri masuknya virus tersebut. "Kita bersama-sama mengecek asal virus ini, karena sebelum datang ke Papua semua kontingen sudah tes PCR," ujarnya.
Sesuai prosedur yang ditetapkan PBN PON, begitu kontingen tiba di Papua, mereka kembali melakukan tes antigen dan diakomodasikan berdasar cabang olahraganya. Kegiatan mereka hanya dari tempat akomodasi ke tempat pertandingan, tanpa peluang mengunjungi tempat lain di luar agenda yang ditetapkan.
"Kita sosialisasikan juga bahwa kalau bergejala, jangan keluar rumah atau ke lokasi, periksa dulu ke dokter agar tidak terjadi transmisi. Kemudian gerakan maskerisasi, didorong supaya menjadi budaya atau etos kerja setempat khususnya terkait pelaksanaan PON XX," tukasnya.(chm)
Load more