Sleman, DIY - Pelatih kepala Borneo FC Risto Vidakovic sudah tiba di Yogyakarta dan bertemu staf kepelatihan serta pemain. Pelatih anyar yang didatangkan dari Bosnia tersebut akan segera memimpin anak asuhnya berlatih untuk persiapan seri kedua BRI Liga 1.
Kehadiran Risto sudah ditunggu para pemain setelah tidak ada pelatih kepala menyusul mundurnya Mario Gomez. Mantan pelatih Ceres Negros itu diharapkan mampu memberi dampak instan, terutama mengangkat kepercayaan diri penggawa Pesut Etam.
"Harapan saya dengan kedatangan Risto dia bisa membuat suasana tim lebih kondusif. Dengan karakter yang dia bawa nantinya bisa masuk dengan karakter anak-anak di Indonesia terutama di tim Borneo FC," kata manager Borneo FC Farid Abubakar dalam keterangan resmi klub dikutip Sabtu (9/10).
Farid menyebut, hasil kurang bagus pada seri pertama menjadi pukulan berat bagi Boaz Salossa dan kawan-kawan. Apalagi para pemain sudah memberikan yang terbaik tapi hasilnya belum sesuai harapan.
"Karena kita lihat setelah kehilangan Mario Gomez kemarin dan juga hasil yang tidak memuaskan di series pertama. Itu jadi pukulan buat managemen, buat semua terutama buat pemain juga. Kita sudah memberikan yang terbaik tapi hasilnya belum sesuai dengan keinginan," jelasnya.
Setelah datang di kota gudeg, coach Risto akan langsung memantau anak asuhnya saat berujicoba dengan klub Liga 3 Mataram Utama FC.
"Jadi ini bagus juga buat Risto, dia mau melihat dulu pemain untuk nanti dia buat evaluasi terhadap pertandingan yang besok ia lihat secara langsung," ucapnya.
Tim asal Samarinda itu saat ini tengah berupaya mengembalikan mental pemain yang sempat down saat ditahan imbang Persita 2-2 beberapa waktu lalu. Diakui Farid, hasil itu masih menghadirkan awan pekat di ruang ganti pemain.
"Mental pemain saat ini saya lihat hasil imbang terakhir yang 2-2 itu banyak dari mereka yang masih tidak percaya dengan hasil tersebut. Tapi itu lah kesalahan dari mereka jadi itu harusnya dijadikan motivasi tersendiri bagi pemain," tegasnya.
Farid berharap hasil serupa tidak terulang dan pemain bisa menyadari kesalahannya.
"Mereka harus membangkitkan mental lagi untuk jadi mental pejuang. Jangan sampai nanti menyesal lagi seperti saat ini," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more