Manchester, Inggris - Cristiano Ronaldo memasuki episode baru dalam kehidupannya di Manchester United sejak kembali pada awal musim 2021/2022. Setelah permulaan yang gemilang, Cristiano mengembalikan kenangan dan harapan fans untuk melihat kejayaan United bersama CR7.
Tapi ibarat film, Ronaldo memasuki babakan baru dengan keputusan pelatih Ole Gunnar Solskjaer mencadangkan sang super star. Saat melawan Everton, top scorer sepakbola internasional hanya masuk setelah babak kedua sudah berlangsung hingga menit 57.
Ronaldo menggantikan penyerang Uruguay, Edinson Cavani saat MU sudah unggul 1-0 dengan gol Anthony Martial pada menit 43. Namun CR7 tak mampu menyusulkan gol tambahan bagi Iblis Merah dan justru menyaksikan pemain lawan mengubah skor.
Gol Andros Townsend bagi Everton telah membatalkan kemenangan MU. Sampai waktu habis, dua tim berbagai skor 1-1. Angka tak berubah meski Cristiano Ronaldo berusaha mencetak gol pada pertandingan ke-200-nya bagi MU di Premier League.
Suasana jadi terasa hambar bagi Ronaldo. Ekspresi kesal dan sikap kakunya membuat kikuk rekan-rekan lain seusai pertandingan. Bahkan mantan rekan dan kapten MU, Gary Neville mengkritik dengan kalimat, "Ronaldo pasti tahu bagaimana seharusnya bersikap."
Neville, yang juga main bersama Solskjaer pada kurun pertama Cristiano Ronaldo di MU, justru mendukung posisi sang pelatih. Kenal karakter dua koleganya, Gary Neville - yang pernah jadi pelatih dan kini merupakan pengamat - memahami kebijakan Solskjaer.
Menyadari Ronaldo tidak lagi seperti pada masa mudanya di MU, Neville menyatakan, keputusan Solskjaer berdasarkan hal teknis.
"Cristiano tidak akan selalu membuat gol dan main di semua pertandingan," analisis Neville tentang Ronaldo yang kini berusia 36.
"Tapi kalau ia keluar lapangan dengan marah seperti itu, sikapnya malah memberi tekanan besar pada posisi Ole," kritik Gary Neville.
Apakah dua kawannya mendengar Neville? Walau bagaimana pun, Ole ialah rekan saat Ronaldo memulai kariernya di MU. (raw/ade)
Load more