Jakarta - Ternyata Emma Raducanu belum sepenuhnya menaklukkan Amerika. Baru 27 hari petenis cantik ini mencetak sensasi dengan menjuarai Grand Slam Amerika Serikat, tapi kini Raducanu malah gagal total saat bertanding di negara yang sama.
Belum genap sebulan sejak kemenangan manis 12 September lalu di Flushing Meadows, yang melejitkan nama Emma Raducanu, kini sang juara Amerika Terbuka itu harus tersingkir di pertandingan pertamanya pada BNP Paribas Open 2021 di Indian Wells Tennis Garden, Indian Wells.
Menghadapi petenis ranking 100 WTA asal Belarusia, Aliaksandra Sasnovich, Raducanu yang ada di urutan 22 WTA, menyerah straight set 2-6, 4-6.
Tak seperti pada ajang sebelumnya, di mana Raducanu tak kehilangan satu set pun, pada laga yang berlangsung Jumat lalu, ia terkesan tergesa-gesa saat bermain, sehingga banyak melakukan unforced errors.
Rupanya hasil buruk yang menghentikan sepuluh kemenangan beruntun ini tak membuat Raducanu terlalu lama kecewa. Ia menerima kekalahannya dengan lapang dada dan menyebut ini sebagai pelajaran yang pantas Ia dapatkan.
Raducanu juga menyampaikan bahwa bermain di malam hari tentulah berbeda, dan Ia mengaku tak memiliki pengalaman yang banyak dalam bermain di malam hari. Hanya sekali petenis Inggris ini bermain malam hari, yaitu di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows pada US Open lalu.
Saat mendapat pertanyaan dari media mengenai apa yang terjadi di set kedua, di mana Raducanu sempat memimpin namun akhirnya harus tertinggal dari lawan, ia juga kembali menyoroti masalah minimnya pengalaman. Ia menyebut dirinya masih baru untuk bertanding di ajang level tur seperti ini. Ajang ini juga menjadi turnamen WTA ketiga baginya, sementara menurutnya sang lawan lebih berpengalaman sehingga tahu betul bagaimana caranya membalikkan keadaan.
Petenis kelahiran 2002 ini juga menolak jika disebut tekanan dan beban mental setelah juara US Open menjadi penyebab kekalahannya.
Kekalahan ini tak hanya membuat Raducanu tersingkir, tapi juga gagal untuk berhadapan dengan salah satu petenis idolanya, Simona Halep.
Saran dari Senior
Menariknya, Halep memberi pesan kepada Raducanu setelah mendengar kekalahannya.
“Dari pengalaman pribadiku, aku rasa kamu harus berhati-hati setelah kemenangan besar. Karena dengan usiamu yang masih muda, kamu belum memiliki pengalaman dalam memenangkan gelar di ajang yang besar. Bahkan dalam kasus Emma, gelar kemarin adalah gelar pertamanya. Jika tidak, kamu tidak akan tahu apa yang dirasakan oleh seorang petenis senior yang berjuang untuk memenangkan gelar itu,” komentar Halep.
Ternyata tidak hanya Halep pesan kepada Raducanu. Petenis muda Amerika Serikat, Coco Gauff juga berbagi pengalaman.
Gauff adalah petenis yang usianya dua tahun lebih muda dari Rducanu, tepatnya berumur 17 tahun. Nama Gauff bergema ketika Ia mencapai babak empat turnamen Wimbledon 2019, ketika usianya masih 15 tahun.
Gauff menyarankan Raducanu untuk membatasi waktunya berkutat dengan telepon seluler, terutama media sosial.
“Memang menyenangkan jika kamu mendapat retweets, followers dan hal semacam itu, tapi itu semua bisa menjadi hal yang terlalu berlebihan. Setidaknya itulah yang aku rasakan. Aku berharap andai saja aku mengetahui hal ini sebelumnya, yaitu tidak terlalu fokus dengan media sosial,” ujar Coco Gauff yang saat ini menempati ranking 19 WTA.
Pesan serupa juga disampaikan oleh Roger Federer. Menurutnya, petenis muda seusia Emma Raducanu butuh bantuan untuk mencegah dan mengatasi pengaruh media sosial. Federer mengaku bahwa ia telah menghabiskan waktu terlalu banyak untuk berkutat dengan medsosnya, maka ia kini membuat peraturan untuk dirinya sendiri, dengan membatasi penggunaan aplikasi medsos di ponses mulai pukul 8.30 pagi sampai pukul 21.30 malam. (Putri Violla/wnb/Fhm)
Load more