tvOnenews.com - Timnas voli putra Indonesia memiliki rekor pertemuan yang sangat buruk ketika berhadapan dengan Kazakhstan.
Keduanya tim akan bertemu kembali dalam babak 12 besar AVC Challenge Cup di University of Taipei Gymnasium pada Rabu (12/7/2023).
Mengutip dari akun Twitter Daily Volleyball yang banyak berbicara soal voli, Indonesia sudah bertemu dengan Kazakhstan sebanyak tiga kali.
Namun, timnas voli putra Indonesia belum sekalipun memetik kemenangan dari Kazakhstan.
Pertemuan pertama terjadi pada tahun 2002 dalam sebuah pertandingan di World Championship Qualification.
Ketika itu, timnas voli putra Indonesia tidak berdaya karena menelan kekalahan telak dengan skor 0-3.
Indonesia kembali bertemu dengan Kazakhstan dalam ajang AVC Championship pada tahun 2009.
Lagi-lagi, Indonesia tidak berdaya dari Kazakhstan karena kalah dengan skor yang cukup telak, 1-3.
Pada tahun 2017 dalam ajang yang sama, Indonesia kembali bertemu dengan Kazakhstan.
Namun, kali ini Indonesia mampu memberikan perlawanan sengit sehingga skor pertandingan menjadi 2-3.
Dalam pertandingan kali ini, Indonesia lebih diunggulkan karena secara peringkat dunia, tim asuhan Jiang Jie ini menduduki urutan 66.
Sementara Kazakhstan dua strip di bawah Indonesia, yaitu peringkat 68 dunia.
Berikut head to head Timnas Voli Putra Indonesia Vs Kazakhstan:
2002 - Indonesia 0-3 Kazakhstan (World Championship Qualification)
2009 - Indonesia 1-3 Kazakshtan (AVC Championship)
2017 - Indonesia 2-3 Kazakshtan (AVC Championship)
Timnas voli putra Indonesia mewaspadai postur besar para pemain Kazakhstan dalam babak 12 besar AVC Challenge Cup 2023.
Mereka akan bertanding untuk memperebutkan tiket lolos ke fase berikutnya di University of Taipei Gymnasium pada Rabu (12/7/2023).
Manajer timnas voli putra Indonesia, Loudry Maspaitella mengungkapkan bahwa pasukannya kini dalam kondisi prima.
Menurut dia, Rivan Nurmulki dan kawan-kawan sudah melakukan persiapan secara baik dan matang.
"Semua pemain dalam keadaan baik. Mereka siap berjuang dan tidak takut menghadapi Kazakhstan. Kami optimis menghadapi mereka," kata Loudry dalam rilis yang diterima pada Selasa (11/7/2023).
Loudry mengatakan, para pemain Kazakhstan memiliki tubuh besar yang sangat membantu dalam permainan di lapangan.
Maka dari itu, tim asuhan Jiang Jie ini harus menerapkan variasi permainan untuk mendulang poin.
Saat masih aktif bermain, dia menyebutkan bahwa rata-rata pemain Kazakhstan memiliki tinggi di atas 200 sentimeter.
Akan tetapi, saat ini ada yang memiliki tinggi sekitar 190 sentimeter.
"Memang, jika dibandingkan dengan masa saat saya bermain, pemain Kazakhstan sekarang memiliki tinggi yang lebih pendek. Namun, rata-rata tinggi mereka tetap lebih tinggi dan badannya lebih besar daripada kita. Mereka seperti raksasa dengan tubuh yang besar, mirip orang bule. Blok mereka sangat kuat," ujar mantan toser nasional dari era 1990-2000-an ini pada Selasa (11/7/2023).
Dia mengakui, melewati blok dari pemain dengan tubuh tinggi dan berotot bukan perkara yang mudah.
Maka dari itu, perlu variasi permainan dari para pemain Indonesia untuk menghindari blok itu.
"Bola harus diumpan dan diarahkan jauh dari blok. Penerimaan bola pertama harus baik sehingga para toser dapat melakukan variasi permainan," tambah mantan toser timnas tersebut.
Meski memiliki tubuh lebih kecil, Loudry menilai pemain Indonesia tetap memiliki keunggulan.
Pemain Indonesia, lanjut dia, unggul dalam hal fleksibilitas dalam permainan. (fan)
Load more