Selain uji coba venue dan kesiapan teknis penyelenggaraan, beberapa kegiatan lain juga turut digelar untuk mendorong lebih besar lagi animo masyarakat untuk menyaksikan FIBA World Cup 2023. Mengingat ini merupakan kesempatan langka yang mungkin tidak akan kembali dalam waktu dekat.
"Di tiga puluh hari jelang FIBA World Cup 2023, beberapa kegiatan seperti B'ball meet up di beberapa tempat di Jakarta sudah berjalan. Kegiatan ini merupakan wadah ekspresinya para pecinta basket, lalu ada youth leader program yakni kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan basket dan event Piala Dunia ini," kata Budi.
"Trofi tur juga akan mulai berjalan di empat kota, dimulai dari Solo pada 29 Juli, berlanjut ke Bali, Surabaya, dan berakhir di Jakarta. Kemudian ada, Substainbility program dengan carbon emission reduction dan eksibisi game bersama media," tutur Budi.
Harapannya, menurut mantan Sekjen PP Perbasi tersebut, dalam sisa waktu yang ada semua hal dipersiapkan dengan baik. Karena kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 ini dinilai bisa menjadi pembuktian kepada dunia jika Indonesia juga mampu menggelar event basket kelas dunia.
"Bukan hanya itu, kita sebagai tuan rumah juga berusaha memberikan kenyamanan untuk penonton dari dalam dan luar negeri yang akan datang nanti. Kami berharap penonton akan antusiasi memenuhi tribun, karena ini kesempatan langka. Mari sukseskan Indonesia menjadi tuan rumah FIBA World Cup, dan semoga hal ini juga dapat menjadi trigger bagi perkembangan bola basket tanah air," ucap Budi.
(hfp)
Load more