tvOnenews.com - Pengurus Pusat (PP PBVSI) menjawab keluhan para pemain Timnas voli putri Indonesia yang menyebut pemusatan latihan (TC) terlalu singkat.
Yolla Yuliana hingga Wilda Nurfadhilah mengeluhkan bahwa TC jelang turnamen biasanya sangat singkat, sehingga hasilnya kurang maksimal.
Salah satu contoh terbaru adalah TC Timnas voli putri Indonesia jelang AVC Challenge 2023
"Timnas voli putri itu bisa kasih prestasi yang lebih, kasih kita latihan yang banyak," kata Yolla kepada tvOnenews.com, jelang AVC Challenge Cup 2023.
"Kita tetap berusaha, walaupun latihan inti cuma seminggu ya karena minggu depan udah semakin dekat dengan kejuaraan," tutur Yolla.
Wilda juga menilai bahwa TC yang terlalu singkat membuat para pemain kesulitan untuk mempersiapkan diri dan membangun chemistry.
"Dari pemusatan latihan yang kurang cukup lama menurut aku terus kita dari jam terbangnya juga, sama dari skuadnya juga sih," kata Wilda.
Kendati demikian, Timnas voli putri Indonesia sukses mempersembahkan medali perunggu di SEA Games 2023 dan peringkat kedua di AVC Challenge 2023.
Pandangan berbeda disampaikan Wakil Ketua Bidang Binpres PP PBVSI, Loudry Maspaitella.
Menurut dia, TC Timnas voli Indonesia dengan jangka waktu panjang sudah bukan masanya.
"Sekarang sudah enggak musim TC jangka panjang sampai berbulan-bulan, yang benar itu Proliga selesai langsung pemain dipakai untuk timnas," ujar Loudry, Rabu (3/8/2023).
Loudry menambahkan, timnas bukan tempat untuk meningkatkan kondisi fisik para pemain.
"Jadi di timnas itu untuk menyatukan kerja sama tim aja, tetapi fisik pemain di klub bukan di timnas," ucapnya.
Salah satu masalah yang dihadapi Timnas voli putri Indonesia adalah keikutsertaan di ajang turnamen internasional.
Kondisi ini yang akhirnya membuat TC Timnas voli putri Indonesia terasa sangat singkat.
"Yang jadi masalah di putri jarang ikut turnamen internasional, jadi pelatnasnya terputus. Intinya itu. Kalau putra kan turnamennya terus sambung, jadi kesannya TC jangka panjang," ucapnya. (fan)
Load more