tvOnenews.com - Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan gagal menyumbang medali Asian Gmaes 2022 bagi Indonesia.
Eko Yuli Irawan gagal meraih podium dari nomor 67 kg putra karena gagal mengeksekusi tiga angkatan clean & jerk dan hanya mampu mengangkat 145 kg dari angkatan snatch pada Minggu (1/10/2023).
Dia pun akhirnya tersingkir karena pelanggaran mengangkat kaki pada angkatan snatch ketiga hingga akhirnya terdiskualifikasi.
"Tidak terdistraksi (diskualifikasi angkatan snatch ketiga) tapi memang mau bagaimana, mau angkat segitu juga masih kalah dari hasil akhir," kata Eko Yuli.
Medali emas pun menjadi milik atlet China, Chen Lijun, sementara posisi kedua diraih oleh atlet Korea Utara Wi Wonju dan medali perunggu dimiliki oleh atlet Korea Selatan Lee Sang-yeon.
Eko mengakui beban 145 kg menjadi rekor latihannya sehingga mau tidak mau dia harus menerima hasil akhir tersebut.
Eko menyebut kegagalannya dalam menyabet medali Asian Games tak lepas dari kurang maksimalnya persiapan dia di nomor 67 kg. Mengingat biasanya Eko lebih banyak bermain di nomor 62kg dalam turnamen yang diikutinya.
"Memang persiapannya belum maksimal untuk di kelas ini. Ada sesuatulah yang pasti kenapa saya di kelas 67 kg, biar nanti pelatih yang bicara," kata Eko.
Eko sempat menitikan air mata karena gagal meraih medali untuk Indonesia. Padahal, Eko menjadi andalan Indonesia setelah mampu menyumbang medali emas di Asian Games 2018 dan dua medali perak di Olimpiade 2020 dan 2016.
Kini dia pun meminta dukungan masyarakat Indonesia agar kembali bangkit. Kini dia pun mengalihkan fkus untuk persiapan Olimpiade Paris 2024.
"Terima kasih dukungannya dari semua masyarakat Indonesia mohon maaf belum bisa memberikan medali. Yang pasti sudah berusaha yang terbaik dan Alhamdulillah masih dikasih tenaga untuk bisa ngangkat dan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi di event mendatang," kata Eko.
"Ke depannya pasti persiapan buat Olimpiade. Mudah-mudahan hasil baiknya di Olimpiade nanti," kata Eko. (hfp)
Load more