tvOnenews.com - Kontingen Indonesia dari cabor sepaktakraw mempersembahkan dua medali perak dan satu medali perunggu Asian Games 2022.
Medali perak diraih dari nomor men's quadrant yang diperkuat oleh Dikapriyadi, Muhammad Hardiansyah Muliang, Saiful Rijal, Muhammad Hafidz, Rusdi dan Abdul Halim Radjiu.
Kekalahan dari Myanmar di partai final dengan skor akhir 13-21, 22-24 memaksa tim sepaktakraw putra puas dengan medali perak. Pelatih timnas sepak takraw, Kumang Ramli.
"Putra tadi lawan Myanmar di final. Di babak penyisihan kita menang atas Myanmar 2-0 tapi di final mereka lebih beruntung. Anak-anak tampil lebih terbebani dibanding Myanmar yang lebih lepas mainnya di final," kata Ramli.
Medali perak lainnya dipersembahkan dari women’s quadrant yang diisi Leni, Lena, Dita Pratiwi, Fujy Lestari, Florensia Cristy dan Kusnelia. Menghadapi Vietnam, tim sepak takraw Indonesia kalah 1-2. Di set pertama, si kembar Lena-Leni dkk berhasil unggul 21-18, kemudian kalah 18-21 di set kedua.
Di set penentu, Lena-Leni justru semakin tertinggal. Cedera yang dialami Kusnelia semakin membuat pertahanan Tim Indonesia mudah digempur lawan.
"Di putri, pada saat set ketiga poin kita sama, atlet kita Kusnelia cedera. Padahal dia itu jadi tembok kita di belakang yang melakukan service dan bertahan. Saat dia keluar, kekukatan kita makin berkurang," kata Ramli.
Selain itu, sepak takraw juga memperoleh tambahan satu medali perunggu yang direbut tim beregu putri usai kalah dari Korea Selatan 0-2 di semifinal.
"Sebenarnya target kita medali emas, namun faktor keberuntungan tidak berpihak ke kita. Pastinya anak-anak sudah berjuang luar biasa. Apalagi tim putri kita berhasil masuk final. Ini pertama kali tim putri tembus ke final Asian Games setelah hampir tidak diberangkatkan," kata Ramli.
Prestasi terbaik tim sepak takraw putra Indonesia di Asian Games adalah meraih medali emas di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di nomor quadrant. Sedangkan untuk tim putri adalah meraih perunggu di nomor beregu saat tampil di Incheon 2014, quadrant (Asian Games 2018), tim regu (Asian Games 2010 dan 2014).
"Sebagai evaluasi, saya lihat mental tanding anak-anak memang masih kurang karena lawan-lawan kita ini sudah mengikuti banyak kompetisi, sedangkan kita mau ikut kejuaraan saja masih susah. Tapi mereka bisa memperlihatkan kemampuan terbaik mereka," kata Ramli. (hfp)
Load more