Di sisi lain, medali perunggu berhasil diraih oleh Muhammad Afrizal Syafa di kelas BC1 putra.
Kepala pelatih boccia Indonesia Islahuzzaman Nur Yadin mengungkapkan prestasi boccia Indonesia menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.
Pasalnya pada gelaran Asian Para Games 2018, debut boccia Indonesia belum membuahkan hasil, namun kini mampu merebut medali emas.
“Perkembangan dari 2018 belum membuahkan hasil, tahun 2019 sudah mulai aktif ikut kejuaraan kemudian 2022 persiapan ASEAN Para Games Solo berhasil merebut satu emas. Kemudian di APG Kamboja dapat dua emas dan di Asian Para Games kita pecah telur emas,” kata coach Islah.
“Prestasi ini sudah melampaui target, karena awalnya memang kepastian medali perunggu. Lalu ketika kita melihat lawan, medali emas masih 50:50, tapi akhirnya bisa kita raih,” imbuhnya.
Tim Boccia Indonesia masih akan melakukan satu pertandingan tim BC1/BC2 yang akan diawali Handayani, Muhammad Bintang Satria Herlangga, Felix Ardi Yudha pada 26 dan 27 Oktober.
Langkah tim boccia Indonesia tak berhenti di Asian Para Games 2022 Hangzhou saja, melainkan ada target yang lebih tinggi untuk diraih yakni mampu menjadi representasi Indonesia pada Paralimpiade 2024 Paris. (ant/mir)
Load more