tvOnenews.com - Atlet voli Indonesia, Megawati Hangestri tak hanya membuat rungkad lawan di Liga Voli Korea Selatan alias V-League.
Klub Megawati Hangestri, Jung Kwan Jang Red Spark harus kerepotan dengan tingginya animo suporter Indonesia yang mendukung Megawati Hangestri secara langsung di venue.
Hal ini berawal dari dukungan suporter Indonesia yang rela menyaksikan Megawati Hangestri langsung dalam pertandingan kandang melawan Korea Expressway pada 2 November 2023 lalu.
Saat itu, dukungan dari yang sebagian besar merupakan TKI ini mendapatkan pujian karena mendukung Megawati secara langsung.
Meski demikian dukungan suporter harus dibayar dengan kekalahan 3-0 atas tim tamu.
Sayangnya, dukungan tersebut menjadi berlebihan saat Red Spark menjalani laga tandang kontra AI Peppers.
Megawati kembali memenangkan pertandingan dengan menaklukan AI Peppers 3-0 (27-25, 25-17, 25-16) pada Minggu (5/11/2023).
Dalam momen tersebut, suporter Indonesia mendapatkan kritikan tajam. Perbedaan budaya dalam mendukung tim yang bertanding antara Indonesia dan Korea Selatan membuat kritikan ini muncul.
Tak hanya berteriak dengan suara yang sangat keras, namun suporter Korea Selatan pun keberatan ketika bendera mereka ditulis oleh nama Mega karena dianggap tak menghormati negaranya.
Selain itu, seorang penonton melaporkan bahwa ada gangguan yang diberikan suporter Indonesia pada lawan seperti menyorot flashlight yang membuat konsentrasi lawan terpecah.
Bahkan spanduk bersuara politik pun muncul mengingat nama Megawati Hangestri mirip dengan nama Presiden Republik Indonesia ke-4, Megawati Soekarnoputri.
Red Spark pun memberikan aturan yang diunggahnya dalam tiga bahasa yakni Bahasa Korea Selatan, Inggris, dan Indonesia.
"Kami harap suporter bisa ikut menjaga etika kooperatif sehingga semua penonton dapat menikmati pertandingan yang menyenangkan," tulis Red Spark melalui akun Instagramnya dikutip Kamis (9/11/2023).
Federasi Voli Korea Selatan (KOVO) memang tak memiliki aturan soal politik dalam pertandingan bola membuat klub mengatur langsung etika suporter tersebut.
"Demi membangun budaya suporter yang sehat, diharapkan untuk mengikuti peraturan saat menonton pertandingan," lanjut pernyataan Red Spark.
Red Spark bahkan tegas dengan menyantumkan tak ragu untuk mengeluarkan suporter yang melanggar aturan tersebut.
Dok. Instagram/Red Spark
- Dilarang melakukan tindakan yang berkaitan dengan politik seperti slogan, kata-kata dan ekspresi
- Dilarang mencorat-coret atau merusak bendera negara sendiri maupun negara lain
- Dilarang mencemooh atau menjelek-jelekkan pemain atau tim lawan
- Dilarang menggunakan flash kamera saat servis oleh tim lawan
- Dilarang bersorak untuk tim tandang di area tim kandang
- Dilarang duduk di tempat selain yang telah ditentukan dan dilarang masuk ke lapangan pertandingan
- Dilarang mendukung dengan cara berdiri agar tidak menghalangi pandangan penonton lain
- Dilarang memotret atlet saat pemanasan dengan cara yang tidak etis maupun tidak bermoral. (hfp)
Load more