Diketahui, Media Officer PSMS Medan juga membenarkan jika pihaknya sudah menerima surat berisi sanksi itu. Manajemen PSMS akan merespons surat itu secepatnya.
Pengamat sepakbola, Erwin Saputra Gultom menilai sanksi yang diberikan untuk PSMS Medan merupakan hukuman yang pantas. "Hukuman itu pantas. Waktu itu Persebaya lawan RANS itu juga suporter pengin Persebaya menang, tapi kalah 3-2, kecewa penonton. Semua suporter turun (ke lapangan). Jadi Stadion Gelora Delta Sidoarjo hancur semua, itu kan didenda lebih tinggi," kata Erwin.
"Sebenarnya tanpa penonton atau nggak main bola sama saja, bedanya kalau penontonnya memang benar-benar support seperti ada tambahan energi saja buat pemain, lebih semangat," tutur Erwin.
Namun begitu, kata Erwin PSMS tetap memiliki peluang untuk masuk 12 besar tergantung bagaimana permainan tim memanfaatkan kesempatan ini.
Sebelumnya diberitakan laga PSMS Medan vs PSPS Riau berakhir imbang di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sabtu, (9/12). Laga tanpa gol itu berujung ricuh, suporter hingga merusak fasilitas stadion.
Tim Ayam Kinantan yang diasuh oleh Miftahuddin Mukson itu tak berhasil taklukkan tim tamu, PSPS Riau. Akibatnya PSMS Medan belum bisa mendapatkan tiket 12 besar menyusul Semen Padang dan Persiraja Banda Aceh. Hasil laga seri ini membuat PSMS hanya punya satu kesempatan dengan melawan Sriwijaya FC dalam laga tandang.
Suasana setelah pertandingan pun menjadi panas hingga membuat suporter PSMS Medan emosi dan akhirnya merusak fasilitas stadion seperti menjebol besi pembatas di area tribun penonton hingga merusak eboard papan iklan stadion. Akibat kerusuhan ini pun membuat manajemen stadion menjadi berang karena harus membereskan kerusakan untuk laga selanjutnya. (iin/wna)
Load more