Perbandingan Gaji yang Diterima Megawati Hangestri di Liga Korea dengan Proliga Indonesia, Ternyata Lebih Besar saat Main di...

tvOnenews.com - Atlet voli putri Timnas Indonesia Megawati Hangestri dikabarkan memiliki gaji yang lebih besar saat bermain di Liga Korea dibandingkan ketika tampil di Proliga Indonesia.

Megawati Hangestri kerap mendapat sorotan setelah dirinya memutuskan untuk berkarier di Liga Korea bersama klub Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks.

Di sana, ia mengisi posisi pemain asing dari jalur Asian Draft Quarter yang baru diberlakukan pada musim ini oleh Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO).

Megawati Hangestri langsung menjadi andalan tim Red Sparks dalam menciptakan poin di setiap pertandingan bersama pemain asing lainnya yakni Giovanna Milana dari Amerika Serikat.

Terbukti ia masuk ke jajaran pencetak skor terbanyak keenam di Liga Korea dengan torehan 437 poin dari 20 pertandingan yang telah ia mainkan bersama Red Sparks.

Tak hanya itu, Megawati Hangestri juga pernah mendapat gelar pemain terbaik (MVP) sebanyak dua kali di musim ini dan masuk ke tim All Star Liga Korea.

Pevoli kelahiran Jember, Jawa Timur itu bahkan menjadi atlet pertama sepanjang sejarah olahraga Korea yang mengenakan hijab saat bertanding.

Maka dari itu, Megawati Hangestri Pertiwi menjadi idola baru di Liga Korea walaupun dirinya belum genap satu musim bermain untuk kontestan V-League, Red Sparks.

Segala aktivitas yang ia lakukan juga mendapat perhatian dari publik baik di dalam maupun di luar lapangan ketika sedang tidak bermain voli.

Megawati Hangestri bersama tim Red Sparks

Bahkan terdapat sejumlah penggemar yang membandingkan gaji Megawati Hangestri ketika bermain di Liga Korea dengan Proliga Indonesia.

Dilansir dari Korea JoongAng Daily, berlakunya regulasi baru yaitu Asian Draft Quarter memungkinkan kuota asing di V-League 2023-2023 bertambah.

Dengan dibukanya kuota Asia Quarter, setiap tim bisa menambahkan pemain asing dari negara-negara Asia terpilih ke skuad mereka pada awal musim.

Korea JoongAng Daily kemudian melaporkan bahwa para pemain asing dari negara Asia tersebut bakal mendapat bayaran sebesar USD 100 ribu per tahun atau sekitar Rp1,579 miliar.

Megawati Hangestri diberi kontrak selama sembilan bulan oleh Red Sparks dan artinya ia bisa mendapat sekitar Rp176 juta per bulan jika mengutip laporan Korea JoongAng Daily.

Belum lagi bonus yang bisa ia dapatkan senilai USD 500 atau Rp7,9 juta jika bisa membawa timnya menang di setiap laga dan USD 10 ribu atau Rp158 juta apabila klubnya menjadi juara V-League.

Pendapatan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gaji yang didapatkan oleh Megawati Hangestri ketika dirinya bermain di klub Proliga Indonesia.

Di Proliga, PBVSI telah menentukan kategori gaji bagi pemain profesional yang berlaga di Indonesia, sehingga jumlah pendapatan para pemain voli harus mengikuti regulasi itu.

Terdapat empat kategori penentuan gaji bagi para pemain voli di Indonesia, yakni untuk atlet pemula mendapat bayaran 3-8 juta per bulan sedangkan bagi yang pernah tampil di PON atau SEA Games diberikan 8-12 juta per bulan.

Lalu bagi atlet voli nasional yang pernah wakili Indonesia di ajang internasional mendapat 12-20 juta per bulan dan yang paling tinggi dibayar 75-125 juta setiap bulan bagi pemain senior dengan level timnas.

Dapat disimpulkan bahwa Megawati Hangestri kemungkinan masuk ke dalam kategori atlet voli senior yang sering mewakili Timnas Indonesia di level internasional.

Berdasarkan hal tersebut, Megawati Hangestri bisa mendapatkan bayaran senilai 75-125 juta per bulan saat bermain di Proliga Indonesia.

Dengan durasi gelaran Proliga yang biasanya hanya berlangsung selama empat bulan, maka Megawati Hangestri kemungkinan hanya mendapat gaji 300-500 juta dalam satu musim.

Namun, nominal tersebut hanya bersifat perkiraan dengan merujuk dari laporan media Korea Selatan dan regulasi yang diterbitkan oleh PBVSI seputar gaji pemain voli Indonesia. (han)