Awal kedatangan Mega, banyak yang meragukannya karena saat itu di tim lain banyak yang memilih pemain asing sebagai posisi Opposite, namun Red Sparks malah memakai jasa pemain Asia.
Kolase Foto Elizabet inneh Varga dan Megawati Hangestri.
Publik Korea juga banyak yang pesimis akan kemampuan Megawati Hangestri akan melampaui kualitas dari pendahulunya, Inneh Varga.
Namun Megawati Hangestri berhasil membuktikan atas kesempatan yang dipercayakan kepadanya, ia menjelma menjadi sosok opposite kelas elit dengan spike nya yang kerap memakan korban 'Headshot'.
Mega juga terpilih sebagai MVP putaran pertama sekaligus masuk ke jajaran 10 besar Top Skor Liga Voli Korea atau V-League.
Pemain kelahiran Jember, Jawa Timur ini mengaku bahwa pada awalnya berkiprah di Liga Voli Korea, khususnya membela Red Sparks, banyak yang meragukan kemampuannya.
"Berterima kasih sama tim, komite, dan pelatih yang memilih aku, kalau aku gak dipilih, aku gak mungkin main di sini, kayak emang rezeki ya dipilih," ucapnya saat konferensi pers pasca pertandingan melawan Pink Spiders dilansir Youtube Solmangat.
Pemain timnas voli putri, Megawati Hangestri. (@megawatihangestrip)
Mega juga mengaku pada awalnya berkiprah di Liga Voli Korea banyak yang justru meragukannya.
"Di awal banyak yang ragu begitu, tapi aku dari awal interview, aku selalu bilang, aku ingin mempersembahkan yang terbaik, apapun itu hasilnya aku akan berusaha," tambahnya.
Load more