tvOnenews.com - Nama Megawati Hangestri telah menjadi sorotan di berbagai media ternama di Korea sejak membela Red Sparks, tetapi berbeda nasibnya dengan rekan setimnya, Park Hye-min.
Nama Megawati Hangestri telah menjadi pembicaraan sejumlah media Korea, terutama penampilannya apiknya bersama Jung Kwan Jang Red Sparks di musim ini.
Megatron (julukan Mega) terpilih melalui draft kuota pemain Asia, bersama Pornpun Guedpard (IBK Altos), Reina Tokoku (Pink Spiders), dan Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate), Mar-Jana Philips (AI Peppers).
Megawati Hangestri dan pemain Red Sparks. (KOVO)
Pevoli asal Jember, Jawa Timur itu membawa Red Sparks untuk lolos ke babak playoff untuk pertama kalinya setelah 7 tahun penantian.
Rekor fantastis juga ditorehkannya dengan membawa Red Sparks meraih tujuh kemenangan beruntun untuk pertama kali dalam 15 tahun.
Pemain yang membela Timnas Voli Putri itu juga memberikan kontribusi besar dalam klub yang diasuh oleh Ko Hee-jin itu untuk mampu meraih 20 kemenangan dalam satu musim. (komentar fans berada di akhir artikel)
Terbaru, Red Sparks melakoni pertandingan terakhir di kandang tanpa menurunkan pemain inti mereka, Megawati Hangestri, Giovanna Milana, Park Eun-jin, Jung Ho-young, dan Lee So-young.
Red Sparks pun menelan kekalahan dari AI Peppers dengan skor 3-1 (17-25,21-25,25-14, dan 19-25), pada Rabu (13/3/2024)
Megawati Hangestri menguatkan Park Hye-min
Park Hye-min saat Red Sparks takluk dari AI Peppers. (KOVO)
Mencatatkan rekor fantastis yakni dengan menorehkan tujuh kemenangan beruntun, dan hanya kalah sekali dalam sepuluh pertandingan terakhir di Liga Voli Korea.
Catatan tujuh kemenangan beruntun Red Sparks di antaranya melawan GS Caltex, Korea Expressway Hi-Pass, AI Peppers, Pink Spiders.
Kemudian kembali mengalahkan Korea Expressway Hi-Pass, Hyundai Hillstate, dan GS Caltex KIXX.
Perjalanan Red Sparks sampai lolos ke babak playoff ini menyisakan suatu momen sedih yang dialami oleh rekan satu tim Megawati, Park Hye-min yang tertangkap kamera menangis di pinggir lapangan saat pertandingan.
Park Hye-min timbul dan tenggelam di skuad Red Sparks
Park Hye-min diduga menangis lantaran dirinya gagal memberikan performa terbaiknya saat dimainkan oleh pelatih Ko Hee-jin.
Belakangan posisi dari Park Hye-min di dalam tim mulai tergeser dan jarang mendapatkan menit bermain.
Dengan pulihnya kapten Lee So-young dari cedera panjang, peran Park Hye-min pun mulai tersisihkan.
Terlebih musim ini Red Sparks telah membentuk trio senjata yang menakutkan, di antaranya Megawati Hangestri, Giovanna Milana, dan Lee So-young. Dengan bantuan setter berpengalaman, Yeum Hye-seon memberikan umpan-umpan yang sangat baik untuk dieksekusi oleh dua penyerang asing itu (Mega-Gia).
Red Sparks seolah mulai lupa jika mereka memiliki pemain yang tak kalah penting di dalam tim yakni, Park Hye-min.
Pemain yang jadi andalan pelatih Ko Hee-jin di putaran pertama hingga keempat V-league itu kini kesulitan menembus skuad utama.
Kini status Park Hye-min menjadi pemain pelapis di dalam tim Red Sparks dan hal itu ternyata mempengaruhi mental Hye-min.
Itu terlihat saat dirinya dimainkan oleh pelatih tapi gagal menunjukkan performa terbaiknya. Bahkan Park Hye-min beberapa kali melakukan kesalahan sendiri yang berujung jadi kerugian tim.
Puncaknya saat Park Hye-min terlihat menangis di sisi lapangan karena dirinya sering melakukan kesalah sendiri di dalam lapangan.
Park Hye-min.
Melihat hal itu, para pemain Red Sparks pun terlihat memberikan semangat dan menenangkan park Hye-min. Usai pertandingan menghadapi GS Caltex,
Megawati Hangestri pun terlihat menghampiri Park Hye-min. Megawati kemudian seperti mengajak bercanda Park Hye-min dengan harapan dirinya bisa tersenyum kembali.
Hal itu pun mendapatkan sorotan dimana sikap yang ditunjukan Mega pada Park Hye-min sangatlah luar biasa.
Nasib Park Hye-min di Red Sparks juga sedang jadi perbincangan, lantaran kontraknya musim depan belum bisa dipastikan perpanjang atau tidak.
Park Hye-min harus membuktikan dirinya masih berperan penting untuk tim yang diasuh oleh Ko Hee-jin.
Tetapi perlahan, Red Sparks akhirnya memberikan kesempatan untuk bermain bagi Park Hye-min.
Lee So-young, kapten Red Sparks harus ditarik keluar karena mengalami cedera, kemudian Park Hye-min dimainkan mengisi posisi Lee So-young sebagai outside hitter.
Performa Park Hye-min cukup impresif dalam pertahanan, dan penerimaan bolanya.
Dua laga Park Hye-min terus dimainkan oleh Ko Hee-jin, terbaru saat Red Sparks vs AI Peppers.
Dalam laga ini, pencetak poin terbanyak dari Red Sparks adalah sang pemain muda, Lee Seon-woo mencetak 27 poin, Kim Sein 13 poin, dan Lee Ji Soo 8 poin, Park Hye-min 7 poin.
Sekilas profil dari Park Hye-min
Park Hye-min merupakan pevoli Korea Selatan yang berposisi sebagai Outside Hitter dan telah memperkuat tim Jung Kwan Jang Red Sparks selama tiga musim terakhir.
Atlet voli cantik itu lahir pada 8 November 2000 dan sudah terpilih di tim voli putri junior Korea Selatan U17 untuk Kejuaraan Asian Championship 2017.
Dalam turnamen tersebut, Park Hye-min sukses memberikan medali perunggu bagi tim voli putri Korea Selatan U17 sekaligus mendapat penghargaan Best Outside Hitter.
Performa apiknya itu membuat Park Hye-min direkrut oleh tim raksasa Korea Selatan yakni GS Caltex Seoul pada 2018-2019 dan di musim pertamanya langsung mengantarkan timnya finis di peringkat tiga.
Dia menjadi bagian dari GS Caltex Seoul selama tiga musim ke depan dan di tahun terakhirnya sukses membawa klubnya juara V-League dan KOVO Cup.
Pencapaian Park Hye-min bersama GS Caltex Seoul membuat dirinya dipanggil Timnas Korea Selatan untuk mengikuti Kejuaraan Volleyball Nations League (VNL) 2022.
Setelah itu, Park Hye-min kemudian hijrah ke tim Liga Voli Korea lainnya yaitu Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks pada musim 2021-2022 sampai sekarang. (han/akg/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sin
Load more