tvOnenews.com - Megawati Hangestri Pertiwi menjadi pevoli putri Indonesia yang sukses tampil memukau di gelaran Liga Voli Korea, dengan membela Jung Kwan Jang Red Sparks.
Megawati Hangestri telah menjadi sorotan sejumlah media dan mencetak sejumlah rekor sejak menjadi pemain Red Sparks.
Bahkan membawa Red Sparks melalui musim terbaik dengan mencatatkan 21 kemenangan, 18 kekalahan.
Megawati Hangestri cs berhasil bawa Red Spark kalahkan Pink Spiders di game kedua babak playoff. (KOVO)
Melalui tangan dingin pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin yang membentuk trio mematikan (Mega, Gia, dan Lee So-young) menorehkan tujuh kemenangan beruntun.
Mega juga masuk 10 besar top skor liga voli Korea, dengan bermain 39 laga mencetak 781 poin.
Namun sayang, langkah Red Sparks dihentikan Pink Spiders untuk menantang Hyundai Hillstate di final V-League 2023/2024.
Anak asuh Ko Hee-jin tak mampu merebut kemenangan ketiga sekaligus penentu di kandang Pink Spiders.
Megawati cs pun takluk dengan skor 3-0 (25-18,25-19, dan 25-19) di World Gymnasium, Incheon, Selasa (26/3/2024).
Kemenangan Pink Spiders yang dipimpin oleh Kim Yeon-koung ini dengan agregat 2-1 atas Red Sparks, membuatnya langsung ke final menantang Hyundai Hillstate.
Atas hasil ini, tugas Megawati Hangestri di Red Sparks pun selesai, lantaran tidak adanya pembicaraan perpanjangan kontrak.
Megawati Hangestri menjadi pemain penting yang membawa Red Sparks kini menempati peringkat ketiga klasemen Liga Voli Korea.
Megawati Hangestri kini telah kembali ke Indonesia dan dikonfirmasi bermain untuk Jakarta BIN di Proliga.
Sementara Giovanna Milaan atau disapa Gia diketahui menyusul Megawati bermain di Proliga 2024, kedua sahabat ini bakal menjadi rival lantaran Gia membela Klub Jakarta Pertamina Enduro.
Tips dari Megawati Hangestri untuk pevoli muda
Media ternama Korea melakukan wawancara khusus atlet voli yang pernah membela Jakarta Pertamina Fastron pada musim 2022/2023.
Megawati memberikan sebuah pesan kepada para juniornya, atau pevoli muda yang ingin berkiprah di luar negeri seperti dirinya.
"Tetap semangat dan bekerja keras, jangan lupa berdoa," kata Mega dilansir dari The Korea Herald.
Ia meminta untuk para pevoli muda untuk tidak menyerah mengejar impian.
"Gagal hari ini nggak apa-apa, mungkin akan ada kesuksesan di depan sana yang menanti kamu. Jangan cepat putus asa, jangan cepat puas dengan hasil yang sekarang," tuturnya.
"Atau mencapai hasil yang baik terus langsung puas, kamu akan jauh lebih baik lagi dari ini," sambungnya.
Megawati Hangestri dan Giovanna Milana bermain untuk Red Sparks. (KOVO)
Pevoli yang membela timnas voli putri di Asian Games 2018 itu juga berpesan kepada para pevoli muda agar banyak menimba ilmu dan pengalaman di tempat lain, keluar dari zona nyaman.
"Mengambil pengalaman dimanapun kamu berada, jang di satu tempat saja, bisa jadi di berbagai tempat bisa membantumu, bisa menjadi sorotan dan lebih terkenal dari tempat sebelumnya, lebih explore the world," tutupnya.
Kemudian, Mega juga membagikan pengalaman gegar budaya (culture shock) selama awal-awal di Korea.
"Culture shock-nya itu aku sebagai orang Indonesia, santai orangnya, kesehariannya kan kayak santai, kalau di sini kan ppalli ppalli, semua kan?" ucapnya dilansir Youtube The Korea Herald
"Ini beneran orang (di sini) kayak begini? jadi awal-awal capek untuk mengikuti, 'kenapa sih harus cepat-cepat, kenapa sih semua itu terburu-buru,' jadi semuanya tuh ribet. Kalau santai kan bisa lebih leluasa," ujarnya.
Pevoli berusia 24 tahun itu mengatakan masih terbawa suasana seperti di Indonesia, dan kemudian tinggal di Korea yang semuanya serba cepat.
"Tapi yaudah lah, namanya juga hidup di negara orang, mau nggak mau, harus mengikuti juga. Kita harus menghargai budaya mereka juga," jelasnya.
Sebagai informasi, Ppali memiliki arti cepat dalam bahasa Indonesia, ungkapan tersebut banyak digunakan orang Korea untuk menyuruh seseorang melakukan sesuatu dengan cepat.
Budaya Korea sangat menerapkan Ppali dalam sehari-harinya, karena melakukan segala sesuatu dengan cepat, dan tidak bermalas-malasan.
Mega mengungkapkan apa keuntungan yang didapatkan dari adaptasi budaya di Korea yang serba cepat.
"Banyak sih, akhirnya aku menjalani keseharianku tuh dengan cepat, nggak menunda waktu, tidak mengulur waktu," tuturnya.
"Habis latihan, biasanya kan aku diem dulu. Sekarang ini habis latihan aku langsung mandi, beres-beres, jadi lebih banyak waktu untuk istirahat di kasur," tutupnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more