tvOnenews.com - Badminton Lovers sejak lama pasti sudah mengenal nama Sony Dwi Kuncoro, atlet bulu tangkis yang dulu menjadi andalan Indonesia di berbagai turnamen bergengsi dunia.
Sony Dwi Kuncoro lahir di Surabaya 7 Juli 1984, ia sejak kecil telah berkenalan dengan bulu tangkis. Hal ini tak terlepas dari peran ayahnya bernama Sumadji.
Sony mendapat latihan intensif dari kecil oleh ayahnya untuk mengejar mimpi menjadi atlet bulu tangkis terbaik di dunia.
Sony pun sampai harus merelakan tidak meneruskan pendidikannya demi menekuni bulu tangkis, masa remaja langsung bergabung dengan klub bulu tangkis bernama Suryanaga di Surabaya.
Suryanaga merupakan klub bulu tangkis legendaris yang melahirkan banyak atlet dunia sejak berdiri pada 1949 silam.
Kemudian pada tahun 2000, seiring bakatnya terus diasah. Sony berhasil dipanggil untuk mengikuti kejuaraan Asia Junior pada tahun 2000.
Untuk persiapan berkompetisi, dia mengikuti latihan yang intens di Pelatnas Cipayung, Jakarta.
Dalam turnamen besar pertama yang diikutinya tersebut, Sony mendapat pelajaran penting di partai pamungkas setelah bertemu dengan Lin Dan.
Lin Dan merupakan pebulutangkis terbaik dunia asal China, yang saat itu sedang naik daun dan namanya melegenda setelah berhasil menjadi atlet bulu tangkis tunggal putra ranking 1 dunia.
Lin Dan juga satu angkatan dengan Sony Dwi Kuncoro dan Taufik Hidayat.
Bahkan sangat superior di kelas tunggal putra usai berhasil peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Sony Dwi Kuncoro kembali masuk ke pelatnas pada tahun 2003, dirinya pun mendapat kesempatan untuk tampil mewakili Indonesia bersama Taufik Hidayat di Olimpiade Athena Yunani 2004.
Ia terus menunjukkan perkembangan dan berlatih sebelum Olimpiade, hingga akhirnya berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.
Sony Dwi Kuncoro, Indonesia Open Super Series Premier 2011. (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
Tak sendirian, Taufik Hidayat juga saat itu berhasil menyabet medali emas Olimpiade Athena 2004.
Di tahun selanjutnya, Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro selalu menjadi garda terdepan membawa nama Indonesia untuk nomor tunggal putra.
Sama halnya dengan sekarang yang dikenal publik, ada nama Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Prestasi lainnya yang diraih oleh Sony Dwi Kuncoro adalah juara Yonex Chinese Taipei Open Gold Grand Prix 2007, Indonesia Super Series 2008, juara Japan Open Series 2008, juara China Masters Super Series 2008, juara Singapore Open Series 2010, dan juara OUE Singapore Open Series 2016.
Ia juga sempat masuk ke perempat final Olimpiade Beijing 2008, namun sayang langkahnya harus terhenti oleh Lee Chong Wei di babak tersebut.
Kabar terbaru Sony Dwi Kuncoro
Setelah memiliki pengalaman segudang dengan berkompetisi di berbagai kejuaraan dunia bulu tangkis bergengsi di dunia.
Sony juga telah berhasil mewujudkan cita-citanya dengan membuat Gelanggang Olahraga (GOR) dengan namanya sendiri yakni Sony Dwi Kuncoro Badminton Hall.
Sejak dibangun pada tahun 2017, peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 ini ingin mencetak banyak atlet-atlet terbaik mewakili Indonesia di pentas bulu tangkis dunia.
Momen Sony Dwi Kuncoro menyambut atlet asal India dan Atlet Australia di Tjakrindo Sony Dwi Kuncoro badminton. (Instagram/@sonydwikuncoro)
Kini Sony juga tengah sibuk menjadi pelatih di klub yang didirikan pada tahun 2020, Sony Dwi Kuncoro Badminton Training untuk mengembangkan bakat atlet-atlet muda.
Sebagaimana dipantau di akun instagram-nya, @sonydwikuncoro. Ia membagikan beberapa atlet muda binaannya yang menjadi juara di turnamen bulu tangkis di Indonesia. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more