tvOnenews.com - Media Korea dibuat heran dengan klub-klub Proliga Indonesia yang sangat jor joran mendatangkan pemain kelas dunia setelah Jakarta BIN merekrut tandem baru Megawati Hangestri, Kara Bajema.
Pasalnya, tandem baru Megawati Hangestri, Kara Bajema, bukanlah pemain sembarangan di dunia voli.
Kara merupakan penggawa dari Timnas Voli Amerika Serikat di ajang VNL (Volleyball National League) tahun 2022 lalu.
Kolase foto Kara Bajema dan Megawati Hangestri (Sumber : Kolase Instagram @megawatihangestrip/@karabajema)
Bahkan sebelum bergabung dengan Jakarta BIN, Kara Bajema menjadi pemain andalan klub Vero Volley Milano.
Musim lalu, dirinya berhasil membantu Vero Volley Milano mengakhiri musim di peringkat ketiga klasemen liga voli Italia.
Bukan hanya itu, Kara Bajema juga pernah bermain di Liga Turki bersama Vakifbank pada musim 2022/2023 lalu.
Bersama dengan Vakifbank, Kara Bajema sukses finis di peringkat ketiga liga voli Turki 2022/2023.
"Proliga yang dihuni oleh Megawati Hangestri kembali membuat kejutan dengan mendatangkan Kara Bajema salah satu bintang dari Liga Italia," tulis Sport Chosun artikelnya.
Kolase Foto Megawati Hangestri dan Kara Bajema (sumber: instagram & tangkapan layar)
Dikabarkan kalau Kara Bajema mendapatkan bayaran sebesar 300 ribu dollar atau sekitar Rp.4,8 miliar untuk kontrak selama dua bulan.
Maka Kara Bajema terhitung mendapatkan bayaran sebesar Rp. 2,4 miliar setiap bulannya.
Hal itulah yang membuat media Korea heran mengapa klub-klub Proliga sangat jorjoran memberikan kontrak pada pemain asing.
Karena jika dibandingkan dengan liga voli Korea, nilai kontrak pemain asing di V league tidak lebih besar dari pemain lokal.
Sebagai perbandingan, Ratu voli Korea, Kim Yeon Koung mendapatkan bayaran sebesar Rp 9,1 miliar untuk kontrak 9 bulan. Maka KYK akan mendapatkan bayaran setara dengan Rp. 1 miliar setiap bulannya.
Sementara, Megawati Hangestri mendapatkan bayaran sebesar 100 ribu dollar AS untuk musim pertamanya.
Mega kabarnya mendapatkan kenaikan gaji untuk musim keduanya dan mendapat bayaran sebesar 150 ribu dollar AS atau setara dengan Rp 2,3 miliar.
Perbandingan gaji itulah yang menjadi sorotan dari Media Korea mengingat kualitas Liga Voli Korea berada diatas Proliga.
Hal itu juga seakan menampar liga voli Korea yang jarang mendatangkan pemain kelas dunia seperti Proliga Indonesia.
(akg)
Load more