Jakarta, tvOnenews.com - Pelita Jaya Basketball tersingkir dari ajang turnamen paling bergengsi di Asia, Basketball Champions League 2024.
Namun catatan apik dimiliki oleh Pelita Jaya Basketball bahkan sejak masih bermain di play off BCL Asia.
Setelah mendapatkan tiket kualifikasi karena menjadi finalis musim IBL 2023 bersama Prawira Bandung, Pelita Jaya melakoni babak pertama Kualifikasi BCL Asia dimana tim kebanggan PJ-Holic ini dapat menyapu bersih walau berada dalam grup “neraka”.
Babak kualifikasi pertama Pelita Jaya dapat mengalahkan juara Liga Thailand Hi-Tech Basketball Club, juara Liga Mongolia Ulanbaatar Xac Broncos, dan juara Liga Singapura Adroit Klub.
Sapu bersih di babak pertama Kualifikasi BCL Asia pun membawa Pelita Jaya bermain di babak kedua yang berlangsung di Jakarta.
Menjadi tim tuan rumah, 4 tim bertarung untuk mendapatkan dua tiket menuju babak pamungkas FIBA BCL ASIA di Dubai.
Pelita Jaya yang notabenenya runner up IBL pada musim 2023 lalu, berhasil menaklukan juara Liga Malaysia NS Matric, juara IBL Prawira Harum Bandung, serta juara Liga Hong Kong, Hong Kong Eastern.
Tiket menuju BCL Asia pun menjadi milik Pelita Jaya. Namun tim asuhan Johannis Winar alias Coach Ahang kembali bermain di grup neraka.
Sebagai wakil Indonesia, Pelita Jaya bertemu dengan tim asal Iran, Jepang dan Korea Selatan yang mana menjadi tim dengan Ranking FIBA di atas.
Sayangnya Pelita Jaya terpeleset di game pertama melawan Hiroshima Dragonflies yang baru saja menjuarai Liga Bola Basket Jepang, B.League dengan score 86-68 margin yang cukup signifikan ini ternyata yang akan menentukan langkah Pelita Jaya kedepannya.
Vincent Kosasih. Dok. BCL Asia
Namun setelah mengalami kekalahan pertama selama rangkaian BCL Asia, Pelita Jaya dapat mengukir sejarah Bola Basket Indonesia walaupun tanpa diperkuat pemain import andalan JaQuari Mclaughlin untuk pertama kali dapat mengalahkan perwakilan dari Iran Shahrdari Gorgan yang sedang menjadi juara 3-peat Iranian Super League (2020-2024).
Sangat disayangkan di hari selanjutnya Gorgan dapat mengalahkan Hiroshima Dragonflies dengan skor 94-81 yang menjadikan Pelita Jaya Turun ke peringkat 3 karena perbedaan skor, Gorgan menjadi Juara Grup & Hiroshima Runner Up dan berhak melanjutkan ke babak semi-final.
Meski gagal di court, tidak memadamkan api para pemain Pelita Jaya yang berhadapan langsung dengan juara liga basket Korea (KBL), KCC Egis Basketball Club.
Setelah terhenti di babak grup, di atas Pelita Jaya menjadi peringkat ke 5 dari 8 tim dengan catatan dua kali menang dan satu kali kekalahan.
Ini akan menjadi modal Pelita Jaya melanjutkan rangkaian musim IBL dan meraih titel juara setelah terakhir merasakan juara di tahun 2017.
Harapan dengan catatan apik ini Pelita jaya telah berhasil melegitimasi bola basket Indonesia dan Kompetisi Indonesian Basketball League di level Asia dengan mampu berhadapan dan mengalahkan para raksasa Asia. (hfp)
Load more