Jakarta, tvOnenews.com - Mantan atlet bulu tangkis Indonesia sekaligus mentor AdHoc PP PBSI untuk Olimpiade Paris 2024 Greysia Polii sebut ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bisa buat kejutan di event kali ini.
Menurut Greysia Polii, dua ganda putri Indonesia tersebut berpeluang untuk melangkah jauh di Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Greysia menilai jika persaingan di sektor ganda putri saat ini dari peringkat pertama sampai ke peringkat Apri/Fadia masih sama kuat, sehingga semua kemungkinan masih terbuka.
“Kalau dari persaingan ganda putri, menurut saya peringkat satu sampai ke Apri/Fadia itu sama rata,” kata Greysia, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI, Minggu.
“Tinggal bagaimana Apri/Fadia harus bisa mengaplikasikan semua yang sudah dipelajari, yang sudah didapat pada latihan ke lapangan,” tambahnya.
Pasangan Apri/Fadia menghuni Grup A bersama unggulan pertama asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Lebih lanjut, Grup A ganda putri ini turut dihuni oleh pasangan Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dan wakil Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
“Orang bilang Apri/Fadia di grup yang tidak enak, tapi ini Olimpiade dan semua memang yang terbaik. Peluang selalu terbuka,” ujar Greysia.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu pun mengatakan, pemusatan latihan di Chambly, Prancis, diharapkan bisa memperkuat kembali fokus serta kemampuan menjelang panggung olahraga terbesar di dunia nanti.
“Saat training camp seperti ini, anak-anak harus kembali menguatkan fokus tujuan mereka kesini itu untuk apa?,” kata Greysia.
“Saya pernah bilang, saat latihan berekspektasi lah setinggi-tingginya, tapi ketika sudah bertanding, lupakan semua dan fokus pada permainan. Semoga anak-anak bisa menerapkan itu semua,” ujarnya menambahkan.
Selain itu, adanya pemusatan latihan juga diharapkan mampu menyegarkan kembali suasana latihan dengan lebih menyenangkan dan menunjang kekompakan tim.
“Training camp ini sangat penting karena sebagai manusia biasa, normal merasa jenuh dengan tempat latihan yang sama sepanjang tahun. Dengan training camp, suasana bisa kembali fresh tapi tetap dengan fokus yang tinggi,” kata Greysia.
“Selain itu, tim bisa lebih kompak. Suasana itu pada akhirnya bisa saja menentukan feel di lapangan,” ujarnya. (ant/sub)
Load more