Jakarta, tvOnenews.com - Petinju asal Argeria, Imane Khelif akhirnya angkat suara usai tuduhan transgender hingga berujung pada perundungan alias bully yang dia terima selama perhelatan Olimpiade Paris 2024.
Imane Khelif menjadi perbincangan setelah wakil Italia, Angela Carini mundur dari babak penyisihan karena merasa bukan tengah melawan atlet putri.
Hal ini pun berujung pada bully di sosial media bahkan hingga JK Rowling bersuara.
Pihak IOC hingga NOC Algeria pun turun tangan membela Imane Khelif karena sudah memastikan bahwa Imane Khelif benar-benar seorang perempuan.
Dikutip dari laman The Mary Sue, Imane Khelif bukanlah transgender, dia lahir dan besar sebagai seorang perempuan.
Soal gagalnya tes gender pun ternyata hanya sebatas dugaan dan tak pernah terbukti.
Imane Khelif pun angkat suara setelah lolos ke babak semifinal dengan menaklukan wakil Hungaria, Anna Luca Hamori.
Dia pun akhirnya angkat suara atas tuduhan transgender hingga bully yang dia terima di media sosial.
"Saya ingin memberi tahu seluruh dunia bahwa saya adalah seorang perempuan dan saya akan tetap menjadi perempuan," kata Imane Khelif.
Imane Khelif bahkan khawatir dengan keadaannya di Algeria, dimana negara tersebut bermayoritas muslim dan tak mungkin untuk mengizinkan atlet transgender bertanding seperti yang dituduhkan.
"Saya berhubungan dengan keluarga saya dua hari sepekan, saya berharap mereka tidak terlalu terpengaruh, mereka khawatir tentang saya," kata atlet kelahiran 1999 ini.
Imane Khelif pun akan bertemu dengan wakil Thailand, Janjaem Suwannapheng di babak semifinal yang artinya satu langkah lagi dia akan meraih medali untuk negaranya.
"Insya Allah krisis ini akan berujung pada medali emas, dan itu akan menjadi respon yang terbaik," kata Imane Khelif.
Bukan hanya Imane Khelif yang menjadi korban perundungan akibat isu transgender.
Atlet asal China, Lin Yu-ting turut mengalami hal serupa atas misinformasi soal kegagalan tes gender.
"Saya mengirim pesan epada semua orang di dunia untuk menjunjung tinggi prinsip Olimpiade dan Piagam Olimpiade untuk tidak menindas atlet, karena ini akan berdampak besar," kata Imane Khelif.
"Bukan hanya menghancurkan karir, tapi juga membunuh pikiran, jiwa, dan akal budi, memecah belah, saya meminta mereka tak melakukan perundungan," kata Imane Khelif. (hfp)
Load more