Jakarta, tvOnenews.com - Menilik kisah Canelo Alvarez, si miskin yang akhirnya menjelma menjadi raja tinju dunia.
Canelo Alvarez bakal kembali menjadi sorotan dunia karena bakal unjuk gigi lagi di atas ring tinju.
Petinju yang memiliki nama asli Saul Alvarez itu akan berhadapan dengan Edgar Berlanga pada Minggu (15/9/2024) akhir pekan nanti.
Adu jotos antara Canelo Alvarez (61-2-2, 39 KO) Vs Edgar Berlanga (22-0, 17 KO) menjadi salah satu yang paling dinanti.
Pasalnya, duel ini akan memperebutkan gelar juara WBC, WBA, WBO Super middleweight atau kelas menegah super milik Alvarez di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.
Canelo sendiri bukanlah sosok sembarangan, karena dirinya merupakan salah satu raja tinju dunia terutama di kelas menengah super.
Meski demikian, dirinya ternyata pernah melalui lika-liku kehidupan yang cukup sulit.
Melansir dari Sun Sports, petinju yang akrab disapa Canelo itu awalnya menjadi seorang petinju karena terinspirasi dari kakak sulungnya.
“Saya mulai bertinju karena kakak sulung saya, dan melihat debut profesionalnya. Sejak saat itu saya seperti jatuh cinta dan berkata ‘Aku ingin menjadi petinju’,” kata Alvarez.
Meski demikian, dirinya sempat tak mendapatkan restu dari sang ayah soal keinginannya untuk menjadi seorang petinju.
Namun akhirnya Canelo yang merupakan anak bungsu mendapatkan izin untuk menjadi petinju pada usia 13 tahun, serta sempat melakoni 46 laga amatir dan hanya dua kali merasakan kekalahan.
Canelo kemudian memulai kariernya sebagai seorang petinju profesional pada tahun 2005 setelah hanya memiliki pengalaman selama dua tahun sebagai seorang amatir.
Kehidupannya sebagai petinju pun tak mudah, dan nyaris gagal untuk menwujudkan cita-citanya.
Hal ini tak lepas lantaran masalah bayaran yang ia dapatkan saat masih mengawali kariernya sebagai seorang petinju.
Saudara membocorkan bahwa adiknya pernah hanya mendapatkan bayaran senilai 40 dolar AS atau setara hampir Rp600 ribu saja.
Hal ini pun membuatnya dilema dan sempat berpikiran hendak berhenti menjadi seorang petinju.
“Ada masa dia merasa bimbang dan berpikir untuk berhenti bertinju, karena saya ingat dia hampir tak dibayar di awal debutnya. Kadang mereka hanya membayarnya senilai 40 dolar AS dan sisanya dalam bentuk tiket untuk dia jual,” bocor sang kakak.
“Jika dia menjualnya, dia akan menerima sedikit uang tambahan. Dia ingin membeli mobil namun dirinya tak sabar dengan prosesnya. Namun saya meyakininya bahwa Canelo akan mencetak sejarah di masa depan,” tambahnya.
Akan tetapi dirinya tak menyerah, apalagi setelah ia menjadi seorang ayah pada usia 17 tahun.
Kala menjadi orang tua baru, hidupnya masih sangat miskin hingga tak mampu membeli susu, popok dan membayar kebutuhan lainnya.
Akan tetapi semangat juangnya sebagai seorang ayah tak pernah pudar dan akhirnya mampu bangkit demi membahagiakan putri tercintanya yang bernama Emily.
Namun kini Canelo Alvarez mampu membuktikan diri bahwa ia berhasil bangkit dan menjadi salah satu raja tinju dunia.
(nad)
Load more