Bambang yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNAIR tersebut mengatakan bahwa kesejahteraan hewan, salah satunya kuda, yang berkaitan dengan penyakit dan cedera harus mendapatkan perhatian lebih. Perhatian tersebut harus memenuhi five freedoms of animal welfare.
Bambang menjelaskan bahwa ada sejumlah kasus kuda atlet yang terserang penyakit dan cedera akibat dari kondisi kandang (stable) yang kurang representatif ataupun juga kondisi arena kejuaraan yang tidak berstandar Federasi Olahraga Berkuda Internasional (FEI).
Selama puluhan tahun, kondisi tersebut kurang mengalami perbaikan dan minim penyelesaian. Bambang berharap banyak pihak lebih terlibat dalam pengembangan olahraga berkuda.
Meskipun tidak dapat dipungkiri, olahraga ini memakan biaya cukup tinggi dalam pengelolaanya.
"Ini bukan seperti mobil yang masuk garasi habis lomba. Kalau kuda ini harus dirawat agar tetap fit dan butuh banyak hal. Ini memang olahraga yang membutuhkan dana lebih besar," ujar Bambang.
Sebelumnya, Ketua Umum PP Pordasi Aryo Djojohadikusumo menyatakan bahwa dirinya akan mendorong para pengurus provinsi (Pengprov) Pordasi untuk membangun stable yang memadai di daerah masing-masing.
Selain itu, PP Pordasi bersama sejumlah pihak juga tengah menyiapkan pembangunan venue berstandar internasional yang saat ini belum dimiliki Indonesia.
Load more