Pada musim lalu misalnya, atlet voli Indonesia Megawati Hangestri dapat bergabung bersama ratu voli Korea, Kim Young-kyung.
KOVO menyebutkan bahwa ada pertimbangan lain untuk menggelar acara dengan tenang dan tanpa sorakan, namun hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan utama dari V-League All Star.
"Pertimbangan untuk melanjutkan agenda ini dengan tenang tanpa sorakan sulit dilakukan, kami memutuskan itu karena tidak sesuai dengan makna dari All Star, dimana semua orang harus tertawa dan bersenang-senang," lanjut pernyataan KOVO.
Di sisi lain, opsi penjadwalan ulang pun sulit diambil karena KOVO telah membuat jadwal selama dua musim ke depan sehingga setiap klub dan pemain sudah memiliki jadwaal tersendiri.
"Kami meninjau dengan cermat untuk menundanya selama 2-3 pekan ke depan, tapi ini juga situasi yang sulit karena rumitnya penjadwaalan ulang setiap pertandingan klub dan masalah sewa stadion," lanjut pernyataan KOVO.
KOVO pun menyampaikan bela sungkawa pada setiap korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Federasi pun memastikan dengan batalnya V-League All Star tak akan mengganggu sisa pertandingan yang ada.
Load more