Jakarta, tvonenews.com - Atlet voli Indonesia, Megawati Hangestri kembali menjadi tulang punggung bagi klubnya, Red Sparks di Liga Voli Korea 2024-2025.
Megawati Hangestri menjadi kunci kemenangan Red Sparks atas IBK Altos.
Hasil tersebut pun membawa Red Sparks meraih kemenangan 10 kali secara beruntun sekaligus rekor terbaik klub sejak bergabung dengan V-League.
Megawati Hangestri pun mencatatkan rekor individu dengan 44 poin, poin terbanyak yang dia cetak sejak bermain di V-League 2023-2024.
Sayangnya, hasil apik Megawati Hangestri tersebut tidak diikuti oleh apresiasi yang dia terima dari klub.
Bergabung di Liga Voli Korea sebagai kelinci percobaan, Megawati Hangestri menjadi angkatan pertama yang bergabung di Liga Voli Korea melalui draft kuota Asia.
Regulasi anyar yang baru berjalan dua tahun ini digunakan sebagai cara Federasi Voli Korea (KOVO) untuk mendapatkan pemain asing bagus dengan harga terjangkau.
Seperti diketahui, KOVO menerapkan salary cap untuk klub voli yang berpartisipasi dalam Liga Voli Korea serta pematokan harga gaji pemain asing baik melalui try out pemain asing maupun dari draft kuota Asia.
Hal ini membuat pendapatan Megawati Hangestri setara dengan pemain grade B di klub Liga Voli Korea.
Sesuai dengan aturan KOVO, pemain asing dari draft kuota Asia dipatok dengan gaji 100 ribu dolar AS atau setara dengan Rp1,6 miliar.
Pada musim kedua, seperti yang dijalani Megawati Hangestri saat ini, kenaikan hanya menjadi 150 ribu dolar AS atau setara dengan Rp2,4 miliar.
Dilansir dari laman Yonhap, gaji Megawati Hangestri bahkan jauh dari pemain termahal di Liga Voli Korea saat ini, Kim Youn-kyung yang memiliki gaji 800 juta won atau setara dengan Rp8,9 miliar.
Bahkan dari data yang dikeluarkan KOVO, Megawati Hangestri memiliki gaji yang hampir sama dengan pemain Red Sparks, Park Hyemin dan Jung Ho-young yang memiliki gaji sebesar 210 juta won atau setara dengan Rp2,3 miliar.
Keterbukaan KOVO atas gaji pemain pun membuat publik mengetahui bahwa beberapa gaji pemain jauh di atas Megawati Hangestri.
Sebut saja Pyo Seung-ju yang memiliki gaji 300 ribu won atau setara Rp3,3 miliar.
Selain itu, Park Eun-jin mendapatkan peningkatan gaji dibanding musim lalu yang membuatnya kini mendapatkan gaji sebesar 350 ribu won atau setara dengan Rp3,9 miliar.
Gaji termahal yang dimiliki oleh Red Sparks sebenarnya jatuh pada kaptennya sendiri, Yeom Hye-seon yang memiliki gaji sebesar 410 ribu won atau setara Rp4,6 miliar.
Sementara itu, Vanja Bukilic sebagai pemain asing Red Sparks memiliki gaji 250 ribu dolar AS atau setara dengan Rp3,6 miliar.
Megawati Hangestri pun punya kekurangan lain jika memaksa untuk tetap berada di Red Sparks.
Mengingat aturan KOVO yang hanya menyediakan tahun kedua untuk tim, maka mau tidak mau karir Megawati Hangestri secara pendapatan akan stagnan.
Untuk itu, agen Megawati Hangestri di Korea Selatan, Negawassup bercerita soal kondisi ini.
Bahkan dia pun memberikan saran bagi Red Sparks jika musim depan Megawati Hangestri masih mau bergabung dengan tim.
"Megawati Hangestri adalah pemain terbaik yang ada di antara pemain asing di Liga Voli Korea, kata Negawassup dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Kamis (16/1/2025).
Negawassup mengakui bahwa akan ada situasi canggung yang terjadi antara Red Sparks dan Megawati Hangestri.
Jika Red Sparks serius untuk kembali membawa Megawati Hangestri, sang agen menyarankan agar Megawati Hangestri mengikuti try out pemain asing dibandingkan kembali ke draft kuota Asia dan dengan gaji yang hampir sama seperti dua musim ke belakang.
Namun hal tersebut akan menjadi berantakan jika Megawati Hangestri tak datang dalam try out pemain asing atau bahkan datang dalam keadaan kondisi terburuknya ketika digelar di Istanbul, Turki pada Mei 2025 mendatang.
"Bahkan setelah Red Sparks ingin memperbaharui kontrak Megawati Hangestri akhir musim ini, saya yakin diajukan atau tidaknya uji coba pemain asing, itu sepenuhnya pada Megawati Hangestri sendiri," kata Negawassup.
Sebagai agen, Negawassup tentu ingin yang terbaik untuk pemainnya. Namun, keputusan terakhir tentu ada di tangan Megawati Hangestri sendiri.
"Ada di tangan Mega sendiri apakah dia akan menantang diri ikut try out pemain asing atau apakah dia akan tetap bergabung dengan Red Sparks sebagai pemain kuota Asia," kata Negawassup.
Mengingat pendaftaran pemain asing hanya sampai Februari 2025 mendatang, Negaawassup pun menginginkan yang terbaik untuk pemainnya.
"Tak banyak waktu berpikir, Megawati Hangestri hanya memiliki waktu satu bulan untuk berpikir apakah dia akan ikut try out pemain asing atau menandatangani kontrak dengan Red Sparks sebagai pemain kuota Asia.
Di sisi lain, Negawassup ingin memastikan kliennya dapat bermain bermain dengan bebas dengan kondisi gaji yang layak.
"Harapan pribadi saya, Megawati Hangestri diberi lingkungan dimana dia bisa bermain sepuasnya dengan gaji dan kondisi yang lebih baik," kata Negawassup.
"Berdasarkan aturan yang berlaku saat ini, satu-satunya cara untuk menaikkan gaji Megawati Hangestri adalah mengikuti try out pemain asing," katanya.
Load more