"Kalau Mega setuju, dia bisa lanjut bermain untuk Red Sparks. Tapi kalau dia menolak, dia tidak bisa bermain selama dua musim di Korea, dan menurutku ini aturan yang tidak adil," tambahnya.
Tak hanya itu, ia juga mengkritisi bahwa aturan ini dirancang untuk melindungi klub dengan memanfaatkan popularitas pemain asing Asia sambil tetap memberikan bayaran yang rendah.
Hal ini menjadi perhatian karena gaji Megawati di Red Sparks, meskipun cukup kompetitif, belum sebanding dengan kontribusinya yang signifikan.
Berdasarkan laporan, gaji Megawati Hangestri di musim ini diperkirakan mencapai sekitar USD 100.000 atau sekitar Rp1,5 miliar per musim.
Namun, angka ini masih tergolong kecil dibandingkan dengan nilai pasar beberapa pemain asing lainnya yang bermain di liga-liga besar dunia.
Menurut Wassupman, KOVO perlu mempertimbangkan regulasi yang lebih adil untuk memberikan ruang bagi pemain seperti Megawati.
Hal itu dimaksudkan agar pemain asing bisa berkembang tanpa harus tertekan oleh aturan yang cenderung berpihak pada klub.
Load more