Jakarta - Di tengah fluktuasi prestasi sepakbola Tanah Air, harapan lahir dari Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) atau Indonesia Amputee Football (INAF) dengan skuad yang lebih dikenal Garuda INAF.
Tim nasional Garuda INAF yang beranggotakan penyandang disabilitas tersebut lolos kualifikasi Piala Dunia Amputasi, yang bakal berlangsung di Turki pada Oktober 2022 mendatang.
Dua kali menang dari total tampil dalam tiga laga, Garuda INAF sukses memastikan satu tempat di Piala Dunia Amputasi 2022. Hal ini merupakan sejarah mengingat ini merupakan kali pertama Indonesia mencatatkan diri di ajang Piala Dunia.
Kepada tim Kabar Arena tvOne, manager tim nasional sepakbola amputasi Merah Putih, Arief Perdanakusuma, ungkap kisah yang dilewati tim yang dipimpinnya.
"Fasilitas yang kita miliki terus terang terbatas. Namun alhamdulillah anak-anak tetap semangat. Karena memang kita ingin buktikan bahwa kita bisa, kita juga sama dengan cabang olahraga yang lain. Kita juga mampu mencetak prestasi. Itu saja," pungkas Arief.
Namun sayang, di sela kebanggaan, masih terselip rasa prihatin. Timnas sepak bola amputasi yang layak disebut kesatria pengharum nama bangsa belum mendapatkan perhatian yang semestinya. Padahal, tiket untuk berlaga di pentas dunia sudah di tangan mereka.
"Terutama masalah finansial. Memang semuanya itu kita harus mandiri. Kita masih harus mencari dana sendiri. Last minute memang ada beberapa pihak yang membantu untuk berangkat. Namun sampai sekarang pun kita masih ada beberapa tanggungan terutama kepada pemain," bebernya.
Load more