“Saya lebih memilih kalah di final ketimbang harus kehilangan kaki saya,” ungkap Nadal yang juga mengakui bahwa setiap pertandingan yang dimainkan di Roland Garros mungkin menjadi pertandingan terakhir, seperti dikutip dari AFP, Sabtu.
Terlepas dari ketakutan dan kekhawatiran yang dirasakan, Nadal yang dijuluki sebagai King of Clay itu secara mengesankan telah berjuang mematahkan segala asumsi dan ketidakmungkinan untuk melaju ke pertandingan perebutan gelar juara di Roland Garros.
Sebelum ke final, Nadal telah melalui tantangan berat sejak babak keempat. Dia harus melalui pertandingan lima set yang melelahkan melawan Felix Auger-Aliassime, serta rival utamanya, Novak Djokovic, pada babak perempat final dalam laga yang berlangsung masing-masing selama lebih dari empat jam.
Tak berhenti sampa di situ, giliran Alexander Zverev yang kemudian memaksanya bermain sekuat tenaga selama tiga jam di babak semifinal sebelum petenis peringkat tiga dunia asal Jerman itu memutuskan untuk mundur dari pertandingan karena cedera.
Dengan kemenangan atas Zverev, Nadal makin memperpanjang catatan rekornya di French Open menjadi 111 menang dan hanya tiga kali kalah, dengan Djokovic bertanggung jawab atas dua kekalahan tersebut.
Nadal baru berusia 19 tahun ketika ia memenangi French Open pertamanya pada 2005. Dan hingga kini dia sama sekali belum pernah terkalahkan dalam seluruh laga final yang dia mainkan di Roland Garros.
Idola dan murid
Load more