Shaq meraih kejayaan di NBA sehingga ia pernah mendapat label sebagai center terbaik pada masanya. Kini Shaquille O'Neal melanjutkan kehebohan baru. Sejak 2019, ia merintis profesi baru dengan menjadi Disk Jockey alias DJ.
Pria bertinggi 2,16 meter memiliki nickname anyar, yakni DJ Diesel. O’Neal siap meriuhkan musik bergenre eletronic dance.
Baru-baru ini, Shaq membahas karier barunya bersama media Spanyol, Marca. O’Neal tidak ingin sekadar meramaikan musik dunia, tapi juga memiliki kreativitas tinggi, layaknya sukses yang ia raih di pentas basket.
"Saya mengunjungi banyak festival musik dunia dan bertemu sejumlah DJ ternama. Saya tegaskan, saya siap menjadi yang terbesar di dunia, walau masih butuh proses yang panjang," jelas O'Neal.
Di NBA, Shaq menjadi salah satu pemain paling sukses. Ia membawa Los Angeles Lakers dan Miami Heat menjuarai NBA pada kurun tahun 2000 hingga 2006.
"NBA dan musik sama rumitnya. Di musik, kita harus fokus memadupadankan antara vocal, bass, suara meriam hingga terjadilah Megatron. Tekanannya sama, saat saya menjalani game ke-7 final NBA," jelas DJ berusia 50 tahun.
Pada masa jayanya, Shaq berduet dengan Kobe Byant di Lakers dan membawa tim asal Los Angeles menjuarai NBA sebanyak tiga kali.
"Jika disuruh memilih, lebih sulit melakukan free throw di detik terakhir atau membuat kreasi musik, jujur lebih sulit melakukan free throw bagi saya," ungkap Shaq.
Di basket, Shaq menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi saat melakoni kariernya. Lalu bagaimana di pentas musik?
"Saya berharap merek DJ Diesel bisa disetarakan dengan harga solar yang harganya selangit untuk saat ini. Saya yakin musik yang saya ciptakan pun bisa on fire dan akan laris di berbagai belahan penjuru dunia," tandas Shaquille O’Neal. (wnb/raw)
Load more