Berdasarkan catatan di papan hasil di pinggir lapangan, Arianti finis dengan catatan waktu 13,7 detik. Ia berada di depan atlet asal Thailand Pornpansa Suwanmahawong yang finis kedua dan Amalia Nilam Tiara yang juga mewakili Indonesia pada APG yang ke-11 sepanjang sejarah.
Pelari putri Indonesia, Ni Made Arianti, mengungkapkan bahwa kemenangan pada nomor lari T12 100 meter cabang olahraga para-atletik ASEAN Para Games (APG) 2022 tak lepas dari peran sang pendamping, Bayu, yang terus memberikan motivasi selama persiapan.
Bahkan ketika cedera, Bayu adalah sosok yang tanpa lelah menyemangati. “Mas Bayu asyik dan kami punya kebiasaan yang sama. Kalau ada apa-apa, saya minta bantuan ke mas Bayu, misalnya ketika latihan teknik, dia yang membantu dan membimbing saya,” kata Arianti usai lomba.
Sebelum perlombaan, Arianti mengaku deg-degan karena tampil setelah mengalami cedera pada kaki. “Saya tidak dalam kondisi terbaik karena kaki juga belum fit dan ini pertama kali juga lari di sini bersama guide dan ternyata bisa,” kata Arianti yang juga akan tampil pada nomor 200 meter dan 400 meter.
“Saya sudah melakukan persiapan selama satu tahun. Saya tampil kelas T12. Karena pelihatan yang kanan lebih jelas dan yang kiri tidak sama sekali, jadi saya diarahkan untuk punya pendamping. Setelah ada pendamping, hasilnya lebih bagus,” imbuh Arianti.
Bayu mengatakan, sebagai pemandu, ia juga harus memberikan perhatian agar atlet merasa nyaman saat berlatih maupun bertanding. “Saya sebagai guide bertugas membantu saja agar atlet merasa mendapat perhatian sehingga bisa tampil baik,” ujar Bayu tentang perannya di APG 2022. (ant/raw)
Load more