Setiyo Budi Hartono memilih cara tradisional untuk mengembalikan kebugarannya saat tanding pada cabang olahraga para-atletik APG 2022. Atlet senior Indonesia meminta bantuan yang bisa melakukan terapi kerokan, malam menjelang laga terakhir di kejuaraan dua tahunan khusus disabilitas di Solo.
"Ini emas dari the power of kerokan," kata Setiyo Budi Hartono dengan tersenyum kepada wartawan seusai memenangi lomba pada nomor lompat jauh.
Sebelum lomba lompat juah, Setiyo mengalami demam karena kelelahan setelah menjalani persaingan pada nomor lompat jangkit lebih dahulu. Dengan keterbatasan fisiknya, ia butuh mengeluarkan tenaga lebih banyak pada lomba lompat jangkit, nomor yang sulit dan juga rentan terhadap cedera.
Perjuangan Setiyo berbuah medali emas. Tapi tubuhnya bereaksi. Karena menguras tenaga, ia kelelahan, dan sebagai akibatnya ia menderita demam.
"Biasanya pertandingan lompat jauh lebih dulu daripada lompat jangkit. Tapi di APG ini, urutannya dibalik. Ini sangat berpengaruh dengan persiapan," urai Setiyo Budi Hartono.
Saat menjalani kejuaraan nomor keduanya, yakni lompat jauh, di APG 2022 Solo, Setiyo Budi Hartono berusaha sebaik mungkin. Dukungan dari murid-murid sekolah di tribun menjadi semangat tersendiri sehingga ia mampu memenangi lomba dan sukses merebut emas dengan lompatan 6,6 meter.
Lantaran kelelahan, Setiyo belum bisa mempertajam rekornya sendiri, "Rekorku di Para Games ialah 6,85 meter dan untuk best lompatan 7,10 meter di Asian Games 2018," kata Setiyo sambil menunjukkan kerokan yang ada di punggungnya.
Meski dalam kondisi kurang prima, Setiyo Budi Hartono telah membuktikan sikap profesionalisme seorang atlet yang tetap berusaha memberikan hasil terbaik bagi negara.
"Kalau Indonesia tidak jadi tuan rumah, saya sudah pensiun. Ini sebuah panggilan dan ternyata saya masih bisa melakukan meski terasa berat," pungkas Setiyo Budi Hartono.
Selama memperkuat kontingen Indonesia di ASEAN Para Games, Setiyo Budi Hartono sudah mengumpulkan 14 medali emas. Perolehan terbanyaknya terjadi kala ia beraksi pada APG 2015 dengan meraih total empat medali emas. (ant/raw)
Load more