Medan, Sumatera Utara - Remaja cantik, langsing, tinggi semampai dan memiliki wajah tirus sekilas mirip Paula Verhoeven model senior indonesia, istri dari aktor terkenal Baim Wong.
Tapi siapa sangka gadis cantik yang bernama Aurelia Tita Carlene Hutapea lebih memilih menjadi atlet Jujitsan yang kerap digandrungi kaum adam ketimbang berlenggak lenggok di atas catwalk.
Buah hati dari Jimmy Carter Hutapea dan Lince Paulina ini merupakan salah satu Jujitsan sebutan atlet Jujitsu yang memiliki segudang prestasi.
Dara kelahiran, 1 Maret 2005 itu adalah sosok wanita atlet jujitsan dengan segudang prestasi.
Prestasi itu telah ditorehkannya dari dunia beladiri yang telah digelutinya sejak kelas 5 SD.
Penasaran bagaimana sepak terjangnya di atas Tatami (arena pertarungan) berikut penuturan Tita saat ditemui awak media di kediamannya, Selasa (13/9/2022).
Tita membuka cerita awal kecintaannya akan olahraga yang didominasi oleh kaum pria yang mengandalkan kekuatan fisik dan tehnik bertarung itu tak lain karena kebiasannya melihat latihan di Dojo yang tak jauh dari kediamannya.
"Kebetulan Dojonya di depan rumah. Saat masih kelas 5 SD kepingin aja belajar karena sering lihat orang latihan dan orang tua juga mendukung," ujar wanita berdarah Batak dan India itu.
Tita pun bergabung dalam Institut Jujitsu Indonesia (IJI) yang berlokasi di Jalan Sei Padang Gang Sipirok Nomor 1 Medan.
Menggeluti olahraga yang terbilang keras memang bukanlah hal yang mudah bagi wanita yang masih mengenyam bangku sekolah di SMKN-10 kelas XII Medan.
Dengan keyakinan dan latihan kerasnya, usaha Tita menuai hasil. Sejumlah prestasi pun mulai ditorehkannya.
Apalagi, Tita juga memiliki darah Jujitsu dari sang Buyut Julius Ade Titaley, selaku pendiri Medan Jujitsu Club yang kini berkembang menjadi IJI, sekaligus sebagai pelopor Jujitsu di Sumut sejak 1970 silam.
"Darah Jujitsu itu telah mengalir dari Buyut. Dengan keyakinan dan latihan keras mengantarkan saya hingga ajang nasional," ujar Sulung dari empat bersaudara itu.
Prestasi Tita yang kini genap berusia 17 tahun dimulai saat dirinya duduk di kelas 3 SMP.
"Awal kali masih kelas 1 SMP ikut Kejurda, namun belum beruntung dan gagal. Tapi saya gak menyerah dan yakin kesempatan emas akan datang jika bersungguh-sungguh," ucap Tita lagi.
Ketekunan Tita berbuah hasil. Dua tahun berikutnya saat menginjak kelas 3 SMP Tita kembali mengikuti Kejurda.
Dan hasilnya sungguh menakjubkan. Tita berhasil meraih emas di kelas 55, Newaza.
Beberapa kejuaraan daerah pun seakan menjadi langganan wanita penghobi gitar dan menyanyi itu.
Di antaranya meraih dua emas dalam Selekda 2019 di kelas 60 Newaza dan Fighting System.
Dan prestasi lain yang cukup membanggakan yakni di ajang Kejuaraan Nasional Kediri, Juni 2022 kemarin. Pada ajang tersebut Tita berhasil merebut perak di kelas 45 Waze.
Dan teranyar, Tita meraih dua emas di ajang Selekda yang baru saja berlangsung di Medan, Minggu (11/9/2022) kemarin.
Tita berhasil juara di kelas 55 Newaza dan Fighting System sekaligus menghantarkan dirinya mengikuti PON 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumut.
Ini pun menjadi momen paling berharga dalam hidupnya. Pasalnya, Jujitsu untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam PON.
Mengingat, Jujitsu sebelumnya dianggap cabang beladiri dengan rangkaian teknik yang dianggap keras atau berbahaya.
Sehingga terlambat masuk dalam ajang yang diperlombakan di Multi Even dunia seperti SEA Games dan Asian Games.
Dan kini setelah lebih diperhalus terlebih dahulu dalam pola pelatihannya, impian para Jujitsan termasuk Tita akhirnya tercapai, setelah Olympic Council of Asia (OCA), mendukung dipertandingkannya Sport Jujitsu di Asian Games 2018, Jakarta lalu.
Kabar baik itu pun membuat Tita semakin semangat menembus kancah dunia yang telah diimpikannya sejak lama.
"Dari awal ingin nembus kejuaran level Asia dan Dunia. Untuk bisa melangkah jauh ke sana yang pertama konsentrasi dululah di ajang PON 2024 nanti dan bisa mempersembahkan emas untuk Sumut," ujarnya mengakhiri dengan senyumnya yang khas.(SGH/LNO)
Load more