tvOnenews.com – Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan akan menjadi venue pembukaan dan penutupan Piala Dunia U-20 2023. Begini sejarah stadion yang telah berumur 63 tahun.
Tak seperti negara lain, Indonesia belum memiliki stadion nasional yang khusus untuk tim nasional sepakbola. Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) bukan hanya untuk program Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Sampai sekarang Stadion Utama di Senayan menjadi tempat berbagai kegiatan, bahkan acara non-olahraga.
Setelah berganti nama menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno, bangunan megah tetap merupakan arena untuk berbagai kegiatan.
Gagasan awal pembangunan kesehatan dan prestasi olahraga nasional, pemerintah mencanangkan koordinasi pengelolaan olahraga Indonesia berpusat di area Senayan, Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berdiri di lokasi yang terletak berdekatan dengan kompleks olahraga seluas 279,1 hektar.
Berdasarkan rancangan arsitek ternama, Friedrich Silaban, pembangunan kompleks olahraga mulai berjalan pada 08 Februari 1960.
Presiden Republik Indonesia yang pertama mengawali pembangunan kompleks olahraga di Senayan, Jakarta. Insinyur Soekarno menarik alat pemancang pasak pilar fondasi stadion.
Dengan bantuan pinjaman dana dari (bekas negara) Uni Soviet, pemerintah membangun beberapa venue. Bangunan terbesar mendapat sebutan Stadion Utama Senayan dengan kapasitas mencapai 150.000 kursi untuk penonton.
Selain Stadion Utama, Stadion Madya berdiri sebagai pendamping yang bisa berfungsi untuk pertandingan sepakbola juga dan atletik. Istana Olahraga atau Istora merupakan venue bulutangkis.
Kompleks Senayan juga mencakup beberapa lapangan terbuka untuk beragam cabang olahraga, hall untuk pertandingan indoor dan kolam renang.
Pembangunan Kompleks Senayan merupakan bagian dari kesanggupan Indonesia jadi tuan rumah Asian Games 1962.
Setahun kemudian, 1963, Indonesia pun memusatkan kegiatan di Stadion Utama Senayan untuk pelaksanaan Ganefo (Games of New Forces) yang merupakan multievent untuk negara-negara Non Blok pada era Perang Dingin.
Sejak Asian Games 1962, berbagai pertandingan besar terjadi di Kompleks Senayan. Venue utama pun kelak berganti nama menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Seluruh sejarah bermula dari peletakan batu pertama Stadion Utama Senayan atau kompleks olahraga Gelora Bung Karo pada 08 Februari 1960. (raw)
Load more