Jakarta, tvOnenews.com - Pebulu tangkis spesialis ganda putri Apriyani Rahayu mengatakan masalah bahu kanan yang membuat langkahnya terhenti di semifinal BWF World Tour Super 300 Swiss Open 2023 bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti sudah terasa sejak babak pertama.
Apriyani/Fadia mengawali kejuaran Bulu Tangkis Swiss Open 2023 St. Jakobshalle, Basel, Rabu (22/3) dengan mengalahkan wakil India Treesa Jolly/Gayatri Gopichand dengan skor 21-14, 21-14.
Satu hari kemudian pada babak kedua, unggulan kedua di Swiss Open 2023 ini mengalahkan ganda putri Thailand Supissara Pawsampran/Puttita Supajirakul dengan skor 21-17, 21-13.
"Saat lawan Thailand, (cedera bahu) sudah mulai terasa lagi," ujar Apriyani Rahayu.
Lalu pada perempat final yang berlangsung pada Jumat (24/3/2023), Apriyani/Fadia berhasil melewati hadangan pasangan China Li Yijing/Luo Xumin dengan 22-20, 21-16.
Pada semifinal, mereka akhirnya menyerah karena Apriyani tak kuasa menahan sakit pada bahu kanan saat melawan pasangan asal Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang berakhir dengan skor 17-21, 10r-16.
"Kemarin malam, bahu saya seperti ngilu sekali. Saya hari ini (semifinal) tetap memaksakan main dengan menahan rasa sakit saja," kata Apriyani.
Apriyani tak ingin memaksakan dan lebih memilih mundur pada babak empat besar Swiss Open 2023 demi melanjutkan karier ke depan. Dia juga telah lebih dulu berdiskusi dengan pelatih dan Fadia sebelum akhirnya mengambil keputusan tersebut.
"Cedera bahu kanan ini pasti sangat mengganggu. Kalau tidak mengganggu pasti saya tidak akan retired. Namanya atlet pasti ada namanya cedera. Saya hanya berpikiran untuk ke depan. Daripada maksa tapi malah makin berat cederanya," kata Apriyani.
"Saya juga sudah diskusi dengan Fadia dan pelatih. Jadi saya lebih baik mundur agar cederanya tidak makin parah. Minta doanya saja supaya saya bisa balik main lagi," pungkasnya.
Dengan keputusan Apriyani/Fadia, Indonesia pada sektor ganda putri dipastikan pulang tanpa gelar. Tahun lalu, pasangan ini juga absen di Swiss Open 2022. (ant/ade)
Load more