Jakarta, tvOnenews.com - Tunggal putra Indonesia yakni Jonatan Christie ungkap biang kerok dirinya gagal menjadi juara dan terpaksa meraih runner-up di China Masters 2024.
Seperti diketahui dua wakil Indonesia Jonatan Christie (tunggal putra) dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi (ganda putra) berjuang demi membawa pulang gelar juara di final China Masters 2024.
Jonatan yang merupakan unggulan keenam dipaksa menelan kekalahan dari Anders Antonsen yang merupakan unggulan ketiga.
Pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu kalah lewat dua gim langsung dengan skor 15-21 dan 13-21 di Shenzen, China.
Alhasil tunggal putra nomor satu di Indonesia itu gagal meraih gelar juara, dan dipaksa menjadi runner-up di China Masters 2024.
Jojo sendiri mengaku dirinya tetap bersyukur meski gagal menang, namun ia juga membongkar biang kerok kekalahannya dari Anders Antonsen.
Yakni dirinya mengaku bahwa ia terbawa tempo permainan lawan dan bermain kurang sabar serta terburu-buru yang menjadi bumerang tersendiri baginya.
"Sekali lagi sampai di final saja tidak cukup tapi secara keseluruhan penampilan saya minggu ini cukup baik. Puji Tuhan, Tuhan membantu banyak sekali," kata Jonatan Christie, dilansir dari PBSI.
"Memang strategi dan pola permainan yang diperagakan Antonsen hari ini sangat efisien, saya banyak terbawa tempo dia jadinya kurang sabar, terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan sendiri,"
"Selain itu, dia bermain sangat safe, sangat tenang dari serangan maupun bertahan," jelasnya.
Lebih lanjut Jojo juga mengatakan bahwa penampilannya memang bukan yang terbaik, dan mengatakan bahwa menjadi runner-up tidak cukup karena tak menjadi juara.
"Minggu lalu di Kumamoto Masters saya hampir menang tapi jadi kalah, belajar lagi sehingga bisa masuk ke final di sini. Tapi dari hari ini saya juga belajar lagi, permainan tadi sangat di bawah performa terbaik saya," tukasnya.
"Beberapa pertandingan secara hasil cukup baik tapi yang tadi saya bilang, sampai semifinal atau final saja belum cukup kalau tidak juara. Itu yang masih mengganjal di hati." tutupnya.
Sementara itu, setelah ini masih ada Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi (Indonesia) melawan sesama kuda hitam Jin Yong/Seo Seung-jae (Korea Selatan) di laga terakhir final China Masters 2024.
(nad)
Load more